BERITAMAKASSAR.com — Mandeknya kompetisi sepakbola Indonesia tidak hanya berimbas pada supporter yang kehilangan hiburan, tetapi juga pada para pemain yang merasa kehilangan banyak hal.
Hal ini diakui sejumlah pemain PSM Makassar yang merasa kehilangan pekerjaan. Mereka seperti menjalani aktivitas yang tidak biasa, sebab jauh dari rutinitas mereka di atas lapangan.
Dedi Gusmawan, Ahmad Agung, dan Bayu Gatra, merupakan para pegiat lapangan hijau yang merasa sedikit asing dengan rutinitas yang mereka jalani semenjak kompetisi sepakbola Indonesia dihentikan.
Dengan begitu, mereka semua berharap agar kompetisi bisa dilanjutkan kembali. Mengingat mata pencaharian mereka bersumber dari sepakbola.
“Harapannya lanjut lah mas. Biar ada kerjaan,” tutur Dedi saat dikonfirmasi.
“Soalnya selama di rumah ya cuma latihan ringan aja mas, jaga kondisi. Ada juga program dari pelatih,” lanjut Dedi.
Senada dengan Dedi Gusmawan, Ahmad Agung juga mengaku rutinitas yang ia jalani sedikit berbeda.
Intensitas di lapangan hijau berkurang drastis, sebab ia hanya menjalani latihan ringan dan menjalankan program pelatih.
“Rutinitas sih ya terap jaga kondisi di rumah aja mas. Ada program juga dari tim pelatih,” ujar Agung.
“Pasti lanjut mas,” harapnya.
Tidak berbeda dengan dua rekannya, Bayu Gatra juga mengaku ingin segera merumput kembali. Ia berharap pihak penyelenggara kompetisi bisa segera menggulirkan liga, akan tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu tidak lain karena dorongan ekonomi. Bayu mengaku bahwa sumber utama pencahariannya dari sepakbola.
“Ada program dari pelatih yang harus dikerjakan di rumah. Ya saya berharap (kompetisi) tetap lanjut mas,” buka Bayu.
“Soalnya penghasilan kita kan dari itu. Tapi ya namanya juga musibah mas, mau gimana lagi,” lanjutnya.
Selain ketiga pemain di atas, pemain muda PSM Makassar yang kerap menjadi andalan timnas Indonesia, Firza Andika, tampaknya merasakan imbas serupa.
Terlihat dari unggahan instagram story nya beberapa waktu lalu, Firza Andika dan sang tunangan terlihat berjualan makanan siap saji di pinggir jalan.
Kondisi ini tentu tidak hanya dirasakan oleh para pemain PSM Makassar saja, melainkan juga untuk pemain di klub-klub lain.
