News  

Diserang Srikandi Keluarga Besar Cikeas, Denny Siregar Bandingkan Annisa Pohan dengan Iriana Jokowi

AHY, Almira Tunggadewi (Aira) dan Annisa Pohan tengah mengerjakan tugas sekolah

BeritaMakassar.com – Diserang Srikandi Keluarga Besar Cikeas, yakni istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan dan istri Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Siti Ruby Aliya Rajasa, Denny Siregar kembali berkicau.

Kali ini, dirinya membandingkan Annisa Pohan dengan istri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Iriana Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Denny Siregar lewat akun twitternya @Dennysiregar7; pada Minggu (3/5/2020).

Denny mengungkapkan sosok Iriana Jokowi adalah sosok istri yang kuat.

Sebab, walau Jokowi diejek ataupun putra-putrinya dijelekkan publik, Iriana Jokowi tetap tegar.

Bu Iriana @jokowi adalah istri yang kuat. Mau suaminya diejek dan anaknya distempel apapun, dia tetap tegar,” tulis Denny Siregar.

Itulah kenapa suaminya jadi Presiden. Krn dia wanita hebat,” tambahnya.

Sikap tersebut diungkapkan Denny Siregar berbanding terbalik dengan Annisa Pohan.

Sebab, dirinya yang hanya menyinggung putri AHY, Almira Tunggadewi Yudhoyono (Aira), Annisa Pohan sudah naik pitam. 

Lha, ini @AnnisaPohan anaknya kecolek dikit, bapernya smp ke sebrang lautan,” ungkap Denny Siregar.

Katanya pengen jd ibu negara,” tambahnya nyinyir.

Diserang Srikandi Keluarga Besar Cikeas

Kicauan Denny Siregar soal tugas sekolah Almira Tunggadewi Yudhoyono (Aira), putri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuai kemarahan publik.

Tidak terkecuali para Srikandi Keluarga Besar Cikeas, yakni istri AHY, Annisa Pohan dan istri Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Siti Ruby Aliya Rajasa.

Keduanya terlihat sagat marah dengan pernyataan Denny Siregar yang menyebut Keluarga Besar Cikeas menggunakan Aira sebagai jalan politik Partai Demokrat.

Denny Siregar bahkan merendahkan Keluarga Cikeas.

Dia menyebutkan Partai Demokrat tidak hanya menggunakan AImira yang merupakan cucu dari Susilo Bambang yudhoyono (SBY), tetapi juga cicit untuk mendesak pemerintah melakukan lockdown.

“Bapak udah. Anak udah juga. Sekarang cucu juga dikerahkan.. Kalo ada cicit, cicit juga bisa ikutan minta lockdown..,” tulis nyinyir Denny Siregar.

Pernyataan Denny Siregar pun mengundang perdebatan, termasuk istri dan ibu Almira, Annisa pohan.

Lewat akun twitternya @AnnisaPohan, Annisa Pohan menilai Denny Siregar sangat berlebihan menanggapi tugas sekolah Almira.

“Ih opung, ga malu sama anak kecil? kok dibawa-bawa? ini kan tugas sekolah….opung nih serius amat sih sm surat tugas sekolah anak-anak….,” tulis Annisa pohan.

Tidak hanya itu, Annisa Pohan meminta agar Denny Siregar untuk belajar bahasa inggris sebelum berbicara.

Annisa meminta Denny Siregar untuk belajar bahasa inggris kepada Almira. 

“Lagian lockdown hanyalah frasa bahasa inggris sajalah, yg kita lakukan skrg di negara lain istilahnya ya lockdown…,” ungkap Annisa Pohan.

“Opung belajar bahasa inggris dulu aja sm Aira pung sebelum ngeledek anak kecil,” tambahnya. Aira adalah panggilan sehari-hari untuk Almira Tunggadewi.

Serupa dengan Annisa Pohan, Siti Ruby Aliya Rajasa atau Aliya Yudhoyono lewat akun twitternya @aliyarajasa; pada Minggu (3/5/2020) meminta Denny Siregar untuk berprasangka baik.

Sebab, surat terbuka Aira kepada Jokowi yang disusun Aira dibantu orangtuanya, yakni AHY dan Annisa Pohan semata hanya merupakan tugas sekolah.

Sehingga menurutnya jangan melulu dikaitkan dengan urusan politik.

“Ya Allah Bang, inikan tugas sekolah.. angle dan context postingan tsb adalah orang tua yg sedang sharing akan kegiatan sekolah anaknya..,” tulis Aliya Youdhoyono.

“Koq jadi meluas bawa2 kata ‘cucu juga dikerahkan‘ segala. Coba menjauhlah bang dari berprasanka buruk. gk baik..,” tambahnya.

Serupa dengan keduanya, masyarakat terlihat ikut membela para Srikandi Keluarga Besar Cikeas agar mengabaikan pernyataan Denny Siregar.

Sementara itu, Denny Siregar terlihat santai menanggapi keduanya.

Dirinya mengaku menyerah dan diam apabila melawan para ibu.  

“Gua kalo lawan emak2, mending nyerah aja deh. Belagak jadi sofa aja lebih aman,” tulis Denny Siregar nyinyir.

Tugas Sekolah Almira Dipolitisir Denny Siregar

Tugas sekolah Almira Tunggadewi Yudhoyono, putri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipolitisir Denny Siregar.

Denny Siregar menggunakan pemberitaan soal surat terbuka gadis yang akrab disapa Aira itu untuk menyerang Partai Demokrat.

Hal tersebut dilakukan Denny Siregar lewat akun twitternya @Dennysiregar7; pada Minggu (3/5/2020).

Dalam statusnya, Deeny Siregar mengunggah pemberitaan Warta Kota soal Aira dan menuliskan pesan kini Aira dikerahkan dalam mendorong pemerintah melakukan lockdown atau karantina.

Pasalnya, imbauan agar pemerintahan Joko Widodo melakukan lockdown telah disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau AHY beberapa waktu sebelumnya.

Keduanya meminta agar Presiden Jokowi-sapaan Joko widodo, melakukan lockdown guna menekan penyebaran virus corona atau covid-19.  

Surat Terbuka Almira

Terus bertambahnya kasus virus corona atau covid-19 di Indonesia, Almira Tunggadewi Yudhoyono menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. 

Surat terbuka gadis yang akrab disapa Aira itu diungkapkan ayahnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lewat akun instagramnya @agusyudhoyono; pada Sabtu (2/5/2020).

Dalam statusnya, AHY mengungkapkan surat tersebut tersebut merupakan tugas Almira dari sekolahnya selama masa pandemi. 

Tugas sekolah itu diungkapkan AHY berupa pidato dalam bahasa inggris yang menjelaskan tentang lockdown pada masa pandemi covid-19.

“Beberapa hari yang lalu, Aira, putri saya mendapat tugas dari sekolahnya untuk membuat dan menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris, menjelaskan tentang lockdown dalam masa pandemi covid-19 ini, dan kenapa harus lockdown secara mandiri di rumah. Tentu semua dilakukan di depan komputer, secara virtual,” tulis AHY.

“Yang seru, skenarionya: pidato tersebut, harus disampaikan langsung ke hadapan Presiden Jokowi dan jajaran Pemerintahan,” tambahnya.

Terkait hal tersebut, Aira katanya mengajaknya dan istri, Annisa Pohan untuk berdiskusi dalam merampungkan naskah pidatonya.

AHY mengaku terkejut dengan tugas sekolah tersebut.

Pasalnya, Aira diketahui baru menginjak kelas enam sekolah dasar, tetapi harus menjabarkan realitas wabah virus corona yang menjadi pandemik saat ini. 

“Menarik sekali, anak kelas 6 SD sudah diajak memahami dan mengartikulasikan realitas dunia hari ini dengan baik. Alhamdulillah Aira bisa mengerjakan tugasnya dengan baik,” ungkap AHY.

Merujuk beratnya tugas yang harus diselesaikan Aira, AHY memberikan semangat kepada seluruh orangtua yang kini berperan menjadi guru selama belajar di rumah.

Menurutnya, anak-anak harus belajar dengan bersungguh-sungguh, walau di tengah masa pandemi seperti sekarang.

“Mari didik anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlak mulia,” ungkap AHY.

“Namun kita juga harus berempati, karena masih banyak anak Indonesia yang tidak memiliki fasilitas dan akses terhadap internet, sehingga tentu sangat sulit untuk melakukan sekolah secara online,” tambahnya.

Menutup statusnya, AHY pun berdoa agar pandemi covid-19 dapat segera berakhir.

Sehingga seluruh masyarakat dan anak-anak dapat kembali kepada rutinitas seperti sedia kala.

“Semoga Covid-19 segera berakhir, sehingga anak-anak kita bisa kembali bersekolah seperti sedia kala; bisa kembali berinteraksi dengan teman-temannya; bersama-sama menggapai cita-cita mereka,” ungkap AHY.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional,” tutupnya.

https://www.instagram.com/p/B_rl5dmnyKq/?utm_source=ig_embed

Berikut Surat Terbuka Aira untuk Jokowi 

His Excellency Mr. President, Honorable cabinet ministers, and members of parliament.
It is a great honor for me to stand before you and all of the distinguished guests today, to speak about the current threat of Covid-19 to our beloved people.
My name is Almira, a concerned citizen who wants to support her government in dealing with the corona crisis.

As we krow, Covid-19 has infected millions of people around the World, and has cost hundreds of thousands of human lives. 
Indonesia has also been severely affected by this deadly virus.
A lot of people in Indonesia, especialy in cities that are densely populated like Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi, are seriously at risk.

Covid- 19 is a respiratory virus that is mainly transmitted through droplets, or in other words saliva from other people who are already infected. 
It is transferred when that person couchs or sneezes. 
The virus first started in the end of 2019, in Wuhan, China. 
The virus later spread through many other countries and now affected 210 countries and territories, includingIndonesia. 

Everybody, no matter what age is at risk, but the elderlly and people that have pre-existing medical conditions including: asthma, diabetes and heart disease is at a higher risk than others.
The Corona Virus is not only affecting people’s health and well being, it also affects the economy of many countries. 

Many people are losing their Jobs, especially those who have non-essential jobs, and therefore they are losing their income.

Having understood this situation, I would like to suggest a lockdown policy to stop and prevent the transmission of Covid- 19 and reduce the number of casualties. 
The lockdown policy has been practiced in other Countries such as The United States, China, Singapore and many European countries. 

It has been proven that it helps control and reduce the spread of the virus.
The lockdown should take place especially in dense cities that are heavily affected. 
During the lockdown, people are not allowed to leave their house unless It is urgent or they have essential jobs.

Central to this policy is discipline physical distancing. 
Therefore, the government must educateand instruct people to work and study from home. 
This means that everything must be done virtually.

Of course this will change many people’s lifestyles, but this is for the greater good.
I hope that you will consider my suggestion. 
Thank you for your time.

Terjemahan

Yang Mulia Tuan Presiden, menteri kabinet yang terhormat, dan anggota parlemen.

Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda dan semua tamu terhormat hari ini, untuk berbicara tentang ancaman Covid-19 saat ini kepada orang-orang terkasih.

Nama saya Almira, warga negara yang peduli yang ingin mendukung pemerintahnya dalam menangani krisis korona.

Seperti yang kita ketahui, Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh Dunia, dan telah menelan biaya ratusan ribu nyawa manusia.

Indonesia juga sangat terpengaruh oleh virus mematikan ini.

Banyak orang di Indonesia, terutama di kota-kota yang padat penduduk seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, sangat berisiko.

Covid-19 adalah virus pernapasan yang sebagian besar ditularkan melalui tetesan, atau dengan kata lain air liur dari orang lain yang sudah terinfeksi.

Ini ditransfer ketika orang itu berbaring atau bersin.

Virus ini pertama kali dimulai pada akhir 2019, di Wuhan, Cina. Virus ini kemudian menyebar ke banyak negara lain dan sekarang menyerang 210 negara dan wilayah, termasuk Indonesia.

Semua orang, berapapun usia beresiko, tetapi orang tua dan orang-orang yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya termasuk: asma, diabetes dan penyakit jantung berada pada risiko yang lebih tinggi daripada yang lain.

Virus Corona tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia, tetapi juga mempengaruhi ekonomi banyak negara.

Banyak orang kehilangan pekerjaan mereka, terutama mereka yang memiliki pekerjaan tidak penting, dan karena itu mereka kehilangan penghasilan.

Setelah memahami situasi ini, saya ingin menyarankan kebijakan penguncian untuk menghentikan dan mencegah transmisi Covid-19 dan mengurangi jumlah korban.

Kebijakan penguncian (lockdown) telah dipraktekkan di Negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Cina, Singapura dan banyak negara Eropa.

Telah terbukti bahwa itu membantu mengendalikan dan mengurangi penyebaran virus.

Penguncian harus dilakukan terutama di kota-kota padat yang sangat terpengaruh.

Selama lockdown, orang tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka kecuali itu mendesak atau mereka memiliki pekerjaan penting.

Inti dari kebijakan ini adalah disiplin menjaga jarak fisik.

Karena itu, pemerintah harus mendidik dan menginstruksikan orang untuk bekerja dan belajar dari rumah.

Ini berarti bahwa semuanya harus dilakukan secara virtual.

Tentu saja ini akan mengubah gaya hidup banyak orang, tetapi ini untuk kebaikan yang lebih besar.

Saya harap Anda akan mempertimbangkan saran saya.

Terima kasih atas waktu Anda.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Diserang Srikandi Keluarga Besar Cikeas, Denny Siregar Bandingkan Annisa Pohan dengan Iriana Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *