BERITAMAKASSAR.com — Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kota Makassar untuk kedua kalinya membuka posko medis pada saat aksi mahasiswa menolak UU KPK dan RUU KUHP di Kota Makassar pada 27 september 2019.
Tim medis kali ini tidak hanya dari relawan BSMI, tetapi juga bekerja sama dengan relawan dari Aliansi Poltekes Makassar, Indonesian Escorting Ambulance (IEA), serta relawan mahasiswi Universitas Muslim Indonesia. Sehingga seluruh tim yang tergabung berjumlah 32 orang.
Pasca briefing, para relawan tim medis dan non medis bergeser dari Markas besar BSMI Kota Makassar menuju posko medis yang bertempat di Shoroom mobil Hadji Kalla, dibawah Fly Over.
Taufik Hidayat selaku korlap tim medis BSMI mengungkapkan bahwa setelah mengevaluasi kekurangan tim medis yang turun waktu hari rabu kemarin, persiapan tim medis hari ini jauh lebih matang dan terkoordinir.
“Alhamdulillah, kami mendapat banyak tawaran orang-orang yang ingin bergabung menjadi relawan saat aksi akan berlangsung” pungkas Taufik.
Berbeda dengan aksi demo pada hari selasa yang mendatangkan banyak korban luka-luka di siang hari hingga malam, posko medis pada jum’at kemarin tergolong sepi sebab puncak aksi berlangsung menjelang magrib, sementara posko medis telah bersiap siaga sejak siang harinya.
Pukul 20.00 saat relawan mulai berbenah untuk pulang, para korban baru berdatangan. Relawan kembali menyiapkan peralatan medis dan memberikan pertolongan pertama pada korban terdampak.
Setelah kondisi mulai normal di sekitaran Fly Over. Para relawan pulang kerumah-rumah masing setelah seharian berjaga di posko medis. Pada tengah malam kemudian terdapat banyak informasi mengenai korban-korban yang terluka parah di sejumlah titik aksi demo di Makassar.
Penulis: Karman Kurniawan
Editor: Wardi