beritamakassar.com – JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Daerah Perkotaan Negara Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkap efisiensi pagu awal OIKN untuk Tahun Anggaran (TA) 2025 ditetapkan sebesar Rp1,53 triliun. Basuki mengatakan, kebijakan pemangkasan anggaran pagu awal OIKN ini telah terjadi disepakati di Rapat Sinkronisasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Selasa, 11 Februari 2025.
“Hasil rekonstruksi anggaran yang tersebut telah lama diadakan kemarin Selasa 11 (Februari) antara Otorita IKN dengan Kementerian Keuangan dengan Ditjen Anggaran lalu Perbendaharaan sudah pernah menghasilkan kembali Efisiensi anggaran untuk dipa awal OIKN sebesar Rp1,15 triliun yang dimaksud ditujukan untuk efisiensi perjalanan dinas, kajian-kajian, seminar, FGD, khususnya perjalanan dinas luar negeri kegiatan-kegiatan seremonial lalu untuk kegiatan ATK,” kata Basuki di Raker Bersama Komisi II DPR RI, Rabu (12/2/2025).
Dengan demikian, Basuki melanjutkan, sisa pagu awal OIKN Tahun Anggaran (TA) 2025 menjadi Rp5,242 triliun dari pagu awal yang tersebut ditetapkan sebesar Rp6,395 triliun. Basuki juga meyakinkan belanja pegawai tak akan terganggu dengan adanya pemangkasan anggaran ini. Di mana, anggaran upah pegawai ditetapkan sebesar Rp199,98 miliar pada TA 2025.
“Jadi dengan demikian dari pagu di dalam awal yang disepakati, yang digunakan diserahkan oleh pak Presiden pada awal Desember lalu pada Istana Merdeka sebesar Rp6,395 triliun dengan efisiensi Rp1,153 triliun pagu yang digunakan akan dibelanjakan dipa awal Otorita IKN tahun 2025 sebesar Rp5,242 triliun, belanja pegawai adalah Rp199,98 miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pak Bas -sapaan akrab Basuki Hadimuljono- menekankan bahwa efisiensi itu berlaku pada dipa awal OIKN yang mana ditetapkan sebelum Presiden Prabowo Subianto melakukan rapat terbatas (ratas) mengenai kelanjutan konstruksi IKN pada 21 Januari 2025 dalam Istana. Dimana, Presiden setuju penambahan anggaran konstruksi IKN menjadi Rp48,8 triliun.
“Ini tadi sebagian untuk pengelolaan prasarana dan juga sarana yang dibangun pada periode 2022-2024 kemudian juga untuk meluruskan paket baru di area Otorita IKN melalui Dipa awal. Dipa awal ini adalah sebelum rapat terbatas pada tanggal 21 Januari 2025 yang dimaksud pada pada waktu itu bapak Presiden sudah menyetujui anggaran Otorita sebesar Rp48,8 triliun. Hal ini nanti yang tersebut akan kami laporkan keseluruhan 2025 nanti. Kalau efisiensi ini untuk dipa awal Rp6,39 triliun menjadi Rp5,042 triliun,” pungkasnya.