beritamakassar.com – BEIRUT – Militer Lebanon meningkatkan kekuatan kehadirannya di dalam selatan Sungai Litani sejak Rabu di malam hari (27/11/2024).
Berkoordinasi dengan UNIFIL, pasukan akan mengambil kedudukan di area area yang tersebut ditentukan untuk memperluas otoritas negara sebagai bagian dari ketentuan kesepakatan gencatan senjata dengan tanah Israel yang mulai berlaku pada dini hari kemarin pagi.
“Pimpinan militer mendesak warga yang kembali ke desa-desa lalu kota-kota di tempat dekat perbatasan selatan, khususnya dalam distrik Tyre, Bint Jbeil, serta Marjayoun, untuk mematuhi arahan unit militer serta menghindari area tempat pasukan pendudukan tanah Israel berada, demi keselamatan mereka. Ada risiko tembakan musuh dari pasukan ini,” ungkap laporan media lokal.
Perjanjian gencatan senjata secara resmi mulai berlaku kemarin pada pukul 4 pagi waktu setempat.
Kabinet Keselamatan negeri Israel menyetujui perjanjian gencatan senjata yang dimaksud diusulkan Amerika Serikat (AS) untuk Lebanon, dengan satu puluh anggota memberikan ucapan menyokong lalu satu menentang yakni Menteri Ketenteraman Nasional Itamar Ben-Gvir.
“Pasukan pendudukan tanah Israel telah lama melegakan tembakan peringatan tegas untuk membubarkan warga Lebanon yang dimaksud berjuang kembali ke rumah merek di area kota Khiam di dalam Lebanon selatan pasca penerapan perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan juga negara Israel dini hari ini,” papar laporan Pusat Data Palestina.
Pasukan pendudukan mengklaim mereka itu melegakan tembakan ke udara setelahnya mengamati beberapa kendaraan menuju ke wilayah Lebanon yang digunakan “dilarang”.
Perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan juga tanah Israel mulai berlaku pada pukul 4 pagi waktu setempat kemarin, mengakhiri baku tembak lintas batas yang tersebut sudah pernah meningkat sejak 8 Oktober tahun lalu.
Dengan adanya gencatan senjata, beberapa jumlah besar warga Lebanon mulai kembali dengan mobil ke rumah mereka itu pada selatan.
Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden mengungkapkan tanah Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari Lebanon selama 60 hari ke depan, sementara tentara Lebanon akan menguasai tanah di area dekat perbatasan dengan negeri Israel untuk menjamin Hizbullah tak merancang kembali infrastrukturnya di tempat sana.