beritamakassar.com – WASHINGTON – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang digunakan akan lengser berencana segera memberikan sisa bantuan militer ke negara Ukraina senilai lebih tinggi dari USD6 miliar (Rp94 triliun) sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.
Masalah bagi eksekutif Biden adalah biasanya butuh waktu berbulan-bulan untuk mengirimkan amunisi serta peralatan ke negeri Ukraina pasca mengumumkan paket bantuan, yang mana berarti bantuan terakhir bukan mungkin saja mencapai tanah Ukraina sebelum Trump kembali ke Gedung Putih, menurut dua pejabat pemerintahan.
Trump mengungguli masa jabatan kedua sebagai presiden Amerika Serikat di pilpres 2024. Hal ini menandai kebangkitan bersejarah bagi Republikan yang kalah pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 dari Presiden Biden yang dimaksud akan lengser.
Rencana Biden yang disebutkan didorong kegelisahan bahwa Trump, yang dimaksud telah terjadi menyalahkan dukungan dermawan Biden untuk Kiev, dapat menghentikan atau secara signifikan menghurangi bantuan yang mana didanai pembayar pajak AS, seperti yang digunakan dilaporkan sumber yang digunakan berbicara untuk Media Reuters dan juga Politico pada Rabu (6/11/2024).
“Pemerintah berencana untuk terus maju… untuk menempatkan negara Ukraina pada kedudukan sekuat mungkin,” ungkap manusia pejabat senior terhadap Perusahaan Berita Reuters dengan persyaratan anonim.
Politico menggambarkan rencana yang dimaksud sebagai “satu-satunya pilihan” untuk mempertahankan aliran senjata ke Ukraina, meskipun sumbernya mengakui adanya tantangan yang “sangat besar”.
Pejabat Negeri Paman Sam khawatir meskipun Biden menyetujui bantuan baru, Pentagon kemungkinan besar memerlukan waktu berbulan-bulan untuk benar-benar mengirimkan amunisi serta peralatan ke Ukraina, kemudian panglima tertinggi berikutnya dapat menghentikan pengiriman kapan saja.
Masih belum jelas apakah militer Amerika Serikat akan bersedia menarik lebih tinggi berbagai dari persediaannya, dengan mempertaruhkan kesiapannya sendiri, untuk mempercepat pengiriman.
Sejak Februari 2022, Kongres Amerika Serikat telah terjadi menyetujui lebih lanjut dari USD174 miliar untuk menggalang negeri Ukraina pada konfliknya dengan Rusia.
Tahap terakhir sebesar USD61 miliar ditunda selama beberapa bulan dalam sedang kebuntuan antara Partai Republik serta Gedung Putih.