www.BeritaMakassar.com – JAKARTA – Sebanyak 466 perusahaan telekomunikasi global berkumpul dalam Bali. Mereka mengikuti Bali Annual Telkom International Conference selama empat hari, 27-30 Agustus 2024.
Pembukaan BATIC 2024 akan berlangsung esok, Rabu (28/8/2024). “Jumlah kontestan yang mana telah teregistrasi 1.300 orang, berkembang 30 persen dari tahun lalu,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah pada konferensi pers, Selasa (27/8/2024).
Para partisipan merupakan delegasi 466 perusahaan telekomunikasi dari 40 negara. Dari 466 perusahaan, 60 persen merupakan perusahaan telekomunikasi global.
“Salah satu kunci sukses mengadakan acara ini pada Bali sebab ada flight internasional yang digunakan direct,” ujar Ririek.
Baca Juga: 20 Penyandang Disabilitas Pendidikan Digital lalu Siap Kerja XL Xiata
Dalam even tahunan yang dimaksud kesembilan ini, Telkom kembali mempercayakan terhadap Telin, anak perusahannya yang tersebut menekuni lingkungan ekonomi regional juga global.
“Di BATIC tahun ini, diharapkan akan makin banyak potensi partnership baru,” ungkap Ririek.
Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba menambahkan, pengerjaan infrastruktur telekomunikasi terus diperluas ke kawasan regional hingga global melalui konstruksi kabel laut.
Dia memaparkan, Telin ketika ini mempunyai kapasitas di tempat 27 sistem kabel laut. “Terbaru, kita ada tiga proyek kabel laut yang on going,” ungkapnya.
Baca Juga: Teknik Telekomunikasi: Prospek Kerja, Gaji, juga Kampus Unggulannya
Tiga proyek itu terdiri yaitu kabel SJC (South-East Asia Japan Cable). Sistem kabel Asia Tenggara-Jepang adalah kabel komunikasi bawah laut sepanjang 8900 km yang tersebut yang mana menghubungkan 7 negara pada Asia.
Negara-negara yang terhubung dengan kabel laut ini adalah Filipina, Brunei, Tiongkok, Thailand, Singapura, dan juga Hong Kong.
Kemudian defrost kabel bawah laut dari Singapura sampai ke Amerika Serikat juga terakhir kabel bawah laut dari Asia Tenggara ke timur berada dalam sampai Eropa barat.
“Penyiapan infrastruktur kabel laut sekaligus untuk menyokong permintaan bandwith yang digunakan semakin melonjak di tempat kawasan regional serta global,” kata Budi.













