beritamakassar.com – TEL AVIV – Awal Menteri (PM) tanah Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim bahwa jatuhnya rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah adalah akibat secara langsung dari operasi militer Zionis terhadap Hizbullah lalu Iran.
Pasukan kelompok anti-rezim, termasuk Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) juga Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang digunakan dipersenjatai Amerika Serikat (AS), menyerbu Damaskus pada hari Sabtu, ketika pasukan rezim Suriah mundur.
Assad kemudian meninggalkan negaranya pada hari Hari Minggu untuk tujuan yang digunakan tidak ada diketahui sebelum akhirnya media pemerintah Rusia mengonfirmasi bahwa presiden terguling itu sudah ada berada di tempat Moskow.
Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, mantan komandan al-Qaeda, mengumumkan kemenangan pada sebuah pernyataan yang mana disiarkan televisi pada hari Minggu.”Masa depan adalah milik kita,” katanya.
Dalam kunjungan ke perbatasan Israel-Suriah pada hari Minggu, Netanyahu memuji pengambilalihan kekuasaan Suriah oleh kelompok pemberontak.
“Ini adalah hari bersejarah pada sejarah Timur Tengah,” katanya pada sebuah pernyataan video.
“Rezim Assad adalah mata rantai utama pada poros kejahatan Iran: rezim ini telah terjadi jatuh,” katanya lagi.
“Ini adalah akibat secara langsung dari pukulan yang sudah kami berikan terhadap Iran serta Hizbullah, pendukung utama rezim Assad,” lanjut Netanyahu, mengeklaim bahwa serangan negara Israel terhadap Iran lalu kampanye militer terhadap Hizbullah dalam Lebanon menghambat kemampuan mereka untuk meningkatkan kekuatan pasukan Assad pada melawan kemajuan pemberontak.
“Ini sudah menciptakan reaksi berantai di area seluruh Timur Tengah dari semua orang yang tersebut ingin bebas dari rezim yang digunakan menindas juga tirani ini,” imbuh Netanyahu.
