beritamakassar.com – DAMASKUS – Pasukan tanah Israel (IDF) pada hari Selasa (10/12/2024) menyelesaikan bagian utama dari operasi besar-besaran dalam seluruh Suriah, yang digunakan diberi nama “Bashan Arrow”.
Israel mengklaim 70% hingga 80% kemampuan strategis rezim Bashar al-Assad dihancurkan.
Operasi yang dimaksud dimulai pekan ini pada waktu malam hari Motzei Shabbos, setelahnya kabinet politik-keamanan menyetujui usulan IDF, sebelum rezim Assad benar-benar jatuh.
Kepala Staf IDF Hertzi Halevi mengunjungi Ramat HaGolan dan juga mengonfirmasi rencana tersebut, pasca itu pasukan darat menyerbu juga menguasai zona penyangga pada Ramat HaGolan.
Malam itu, 350 pesawat Angkatan Lingkungan melancarkan gelombang serangan menyeluruh, yang mengakibatkan kehancuran parah pada Angkatan Udara Bebas Suriah.
Selama operasi tersebut, 320 target strategis dihancurkan, dari Damaskus, ibu kota Suriah, hingga Tartus, kota pelabuhan terbesar kedua dalam negara itu.
Tujuan operasi yang dimaksud adalah untuk menjaga dari jatuhnya senjata yang digunakan ditinggalkan oleh tentara Assad ke tangan para pemberontak.
Selama operasi tersebut, pesawat IDF terbang banyak jam dalam berhadapan dengan wilayah udara Suriah, melakukan lebih tinggi dari 350 serangan udara.
Ratusan target dihancurkan, termasuk puluhan pesawat, jet tempur, akumulator rudal permukaan-ke-udara, rudal permukaan-ke-permukaan, pesawat nirawak, roket, rudal pantai-ke-laut, rudal Scud, radar, pesawat nirawak, juga puluhan lokasi produksi senjata.
Pada Mulai Pekan malam, kapal rudal negeri Israel menyerang dua prasarana Angkatan Laut Suriah secara bersamaan, tempat 15 kapal angkatan laut Suriah berlabuh.
Puluhan rudal pantai-ke-laut dengan muatan materi peledak yang dimaksud signifikan lalu jangkauan 80–190 kilometer dihancurkan. IDF juga berusaha mencapai beberapa depot senjata kimia.
Sampai ketika ini, operasi darat pasukan darat di area zona penyangga masih berlangsung.