BeritaMakassar.com – MOSKOW – Presiden Vladimir Kepala Negara Rusia dilaporkan marah pasca pasukan tanah Ukraina menghendaki wilayah balik Rusia dengan menguasai sebagian wilayah Kursk. Dia telah lama memerintahkan pasukan Ibu Kota Rusia untuk mengusir tentara Kyiv dari wilayah tersebut.
Perintah pengusiran itu disampaikan pada hari Awal Minggu ketika pihak berwenang Rusia menyatakan lebih banyak dari 120.000 orang sudah dievakuasi dari medan pertempuran di dalam Kursk.
Kyiv melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk di tempat Rusia bagian barat sejak Selasa lalu, merebut lebih tinggi dari dua lusin permukiman pada serangan lintas batas paling signifikan di tempat tanah Rusia sejak Perang Bumi II.
Panglima Militer tanah Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky menyatakan untuk Presiden Volodymyr Zelensky di sebuah video yang digunakan diunggah Awal Minggu bahwa pasukannya pada masa kini menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia kemudian terus melanjutkan “operasi ofensif”.
Putin menyatakan di sebuah pertemuan yang tersebut disiarkan televisi dengan pejabat pemerintah bahwa salah satu tujuan musuh yang tersebut jelas adalah untuk menabur perselisihan dan juga menghancurkan persatuan serta kohesi rakyat Rusia.
“Tugas utama, tentu saja, bagi Kementerian Keamanan adalah untuk mengusir musuh dari wilayah kita,” katanya, seperti dikutipkan AFP, Selasa (13/8/2024).
Zelensky mengungkapkan terhadap rakyat tanah Ukraina pada pidato malamnya bahwa serangan lintas batas itu “murni kesulitan keamanan”. “Merebut wilayah tempat tentara Rusia menyerang wilayah Sumy kami,” ujarnya.
Sekitar 121.000 orang telah lama mengungsi dari wilayah Kursk sejak dimulainya pertempuran, yang mana telah dilakukan menewaskan sedikitnya 12 warga sipil juga melukai 121 lainnya, kata gubernur tempat setempat Alexei Smirnov pada pertemuan dengan Putin.
Pihak berwenang di tempat Kursk mengumumkan pada hari Awal Minggu bahwa merek memperluas wilayah evakuasi dia hingga mencakup distrik dengan sekitar 14.000 penduduk.