BeritaMakassar.com – WASHINGTON – Perusahaan militer swasta (PMC) Amerika Serikat (AS) Forward Observation Group (FOG), yang mana tentara bayarannya terlibat di serangan Angkatan Bersenjata negara Ukraina di dalam wilayah Kursk, menolak berkomentar untuk RIA Novosti tentang partisipasinya pada operasi Ukraina.
Perusahaan itu masuk akal ada larangan dari otoritas Ukraina, SBU.
“Dengan segala hormat terhadap pimpinan Dinas Security Ukraina, semua pertanyaan harus ditujukan terhadap mereka. Kami tidak ada memiliki komentar,” ungkap perusahaan itu ketika ditanya apakah merek terlibat pada serangan Angkatan Bersenjata tanah Ukraina pada wilayah Kursk, Rusia.
Beberapa hari yang mana lalu, FOG memposting foto di area jejaring sosial yang mana memperlihatkan tiga pria dengan perlengkapan militer lengkap dengan senjata dan juga ban lengan biru berpose di tempat luar ruangan, juga pada belakang merekan ada kendaraan lapis baja.
“Orang-orang itu ada di tempat Kursk,” ungkap keterangan foto tersebut, sementara data geolokasi menunjukkan publikasi itu diposting dari wilayah Kursk.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan keikutsertaan PMC Amerika di dalam pihak Angkatan Bersenjata negara Ukraina selama invasi wilayah Kursk membuktikan keterlibatan Amerika Serikat sebagai pihak secara langsung pada konflik tersebut, dan juga tentara bayaran secara otomatis menjadi target militer yang tersebut sah.
Kementerian Luar Negeri menekankan sehubungan dengan warga negara Amerika yang terlibat, sesuai dengan KUHP Federasi Rusia, tindakan investigasi yang mana diperlukan akan dijalankan untuk menyebabkan mereka itu ke pengadilan.
“Satuan-satuan Angkatan Bersenjata tanah Ukraina pada pukul 5.30 pagi tanggal 6 Agustus melakukan serangan untuk merebut wilayah di area wilayah Kursk, kemajuan mereka terhenti,” ungkap Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia Valery Gerasimov.
Dia menekankan, operasi di area wilayah Kursk akan selesai dengan mengalahkan musuh lalu mencapai perbatasan negara.
Seperti yang tersebut dilaporkan Kementerian Keamanan Federasi Rusia pada tanggal 20 Agustus, selama pertempuran di dalam arah Kursk, Angkatan Bersenjata negara Ukraina kehilangan lebih banyak dari 4.130 prajurit serta 58 tank.