BeritaMakassar.com –
Jakarta-Bank Indonesia (BI) memandang ketidakpastian ekonomi masih tinggi ke depan. Dimulai dari perekonomian global yang dimaksud diperkirakan sejenis seperti tahun ini, yaitu berkembang 3,1%.
“Ekonomi global tahun depan itu juga masih tidak ada pasti,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo di rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024)
Masalah berikutnya adalah kenaikan harga global yang digunakan masih tinggi. Meskipun banyak negara sudah ada meninggal suku bunga acuan, akan tetapi sulit turun pada level yang mana aman.
Perry menyebutkan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) diperkirakan menurunkan suku bunga acuan pada akhir tahun.
“Ini memproduksi ketidakpastian kenapa DXY masih sangat kuat,” jelasnya. Suku bunga obligasi pemerintah Amerika Serikat yang digunakan tinggi dikarenakan naiknya harga dan juga tingginya utang sanggup berdampak terhadap penerbitan surat utang pemerintah Indonesia.
Persoalan yang dimaksud pada saat ini menjadi sorotan adalah tensi geopolitik. “Itu akan berdampak ke sektor ekonomi Indonesia kita harus kerja keras untuk tumbuhkan suatu perkembangan kita,” papar Perry.
Artikel Selanjutnya Bos BI Ungkap Situasi Terbaru: China Lemah, Negeri Matahari Terbit & Inggris Resesi
