BERITAMAKASSAR.com — Hari Bela Negara ditetapkan pada tanggal 19 Desember sejak Mr. Syafroedin Prawiranegara mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi pada tahun 1948 untuk membela kelangsungan hidup bangsa dan negara. Hal itu disampaikan Kepala Basarnas Makassar, Mustari, saat membacakan amanat Presiden pada Upacara Peringatan Hari Bela Negara di Lapangan Upacara Basarnas Makassar, Kamis (19/12).
Lebih lanjut, Mustari menjelaskan bahwa dewasa ini berbagai tantangan yang dihadapi bangsa dan negara semakin berat dan beragam. Tidak hanya fokus pada perang militer. Karena itu, setiap komponen bangsa harus dituntut untuk mengambil peran dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
“Manusia Indonesia yang unggul adalah prasyarat utama untuk mengisi kemerdekaan sebagai modal pembangunan kita di segala bidang”, ungkap Mustari.
Aksi Nasional Bela Negara yang dimaksud adalah upaya melengkapi keahlian SDM dengan pengamalan nilai-nilai bela negara yang meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan dan keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi Negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
“Tingkatkan terus daya saing secara sinergis dengan segenap tujuan negara dan jadikan profesi masing-masing sebagai ladang bela negara”, tutup Mustari.
