Alumni Lemhanas Gelar Diskusi Tentang Pertanian

BERITAMAKASSAR.com — Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL) Komisariat Pemprov (Komprov) Sulsel menggelar diskusi nasional II di Hotel Claro, Makassar, Jumat (9/8/2019).

Kegiatan ini mengusung tema “Pertanian Maju, Mandiri dan Modern Menuju Kedaulatan Pangan Indonesia”.

Sekjen IKAL Pusat, Marsdya TNI (Purn) Daryatmo, mewakili Ketua Mayjend TNI (Purn) Agum Gumelar, dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap menghasilkan rumusan yang strategik.

Menurutnya, sesuai dengan tema tersebut, untuk memajukan produksi dibidang pertanian, diperlukan menerapkan teknologi pertanian berbasis precision agriculture (presisi), yang berarti bertani dengan input dan teknik yang tepat sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya seperti yang dilakukan oleh negara negara maju

“saya ingin rembuk… dalam upaya mengefektifkan dan mengefisienkan proses produksi pertanian  di era modern, adalah menerapkan teknologi pertanian berbasis  presisi, dengan pertanian berlipat ganda yg dikenal dengan ‘preccision farming’ seperti ngara yg berhasil menerapkan diantaranya Belanda, Singapura dan Israel.” Katanya

Sementara itu Ketua IKAL Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, sektor pertanian sangat membutuhkan arah kebijakan nasional yang terstruktur dan sistematik, juga tidak dapat berdiri sendiri terlepas kaitannya dengan kepentingan sektor-sektor ekonomi lainnya.

“Untuk itu, peran nyata pemerintah sepatutnya mampu dirasakan kemanfaatannya oleh pelaku sektor pertanian di tingkat akar rumput.” Katanya

Lebih lanjut, mantan gubernur sulsel dua periode menegaskan, sesuai UU No.12 Tahun 2012 tentang Pangan, peran strategis sektor pertanian semakin penting, karena mengacu ketetapan FAO yang  menetapkan bahwa pangan merupakan unsur HAM. Dan UU No.12 Tahun 1992 yang menyangkut sistem budaya tanaman dan harus disejalankan dengan peningkatan kualitas SDM, sangat diperlukan pengembangan sebagai suatu kesatuan langkah yang menyeluruh dan terintegrasi, sehingga sangat diperlukan pengembangan yang bersifat massif, mulai dari skala nasional sampai ke daerah-daerah perdesaan.

“Makanya, Indonesia membutuhkan kehadiran pertanian yang maju, mandiri dan modern.” tutur  SYL

Sebagai penutup, dalam diskusi tersebut SYL mengatakan kegiatan ini diisi dengan diskusi dengan tema:
1. mencermati potensi dan peluang sektor pertanian dalam upaya memperkuat struktur pembangunan nasional ;
2. menelaah secara operasional _necessary and sufficient conditions_ perlu dipersiapkan kebijakan makro nasional sampai kepada kerangka penjabaran operasionalisasinya di tingkat pelaku pertanian dan usaha tani secara lebih terstruktur dan konsisten ;
3. memproyeksikan pemikiran pengembangan sektor pertanian dalam kerangka proses industrialsasi ke depan.

Sekedar diketahui, Kegiatan ini dihadiri oleh mantan Sekprov Sulsel, Abdul Latif serta tiga perwakilan alumni Lemhanas pusat yakni Sekjen Ika Lemhanas Marsdya TNI (purn) Daryatmo, Wasekjen I Dr Nieta Hidayani dan Wasekjen II Lucky Ali Moerfiqin.

Penulis : Jahir Majid
Editor : Wardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *