beritamakassar.com – QUEENSLAND – Lebih dari 300 botol berisi sampel hidup dari tiga virus dengan tingkat kematian tinggi hilang dari laboratorium Queensland pada tahun 2021, tetapi otoritas Australia baru mengonfirmasi pelanggaran yang disebutkan pada hari Hari Senin (9/12/2024).
Botol-botol yang dimaksud tiada ditemukan lagi setelahnya lemari pembeku pada Laboratorium Virologi Bidang Kesehatan Komunitas Queensland rusak sekitar tahun 2021.
Ketidaksesuaian yang disebutkan ditemukan pada bulan Agustus 2023, tetapi butuh waktu hingga hari Awal Minggu untuk konfirmasi resmi berhadapan dengan insiden yang dimaksud muncul.
Sampel yang digunakan hilang diidentifikasi sebagai Hantavirus, virus Hendra, lalu Lyssavirus.
Kepala Dinas Kesejahteraan Queensland John Gerrard menyatakan “sulit untuk membayangkan skenario” dalam mana publik dapat berisiko, merujuk pada kurangnya laporan tentang infeksi selama lima tahun terakhir.
“Penting untuk dicatat bahwa sampel virus akan terdegradasi dengan sangat cepat pada luar lemari pembeku bersuhu rendah juga menjadi tidak ada menular,” ujar Gerrard, berspekulasi sampel yang disebutkan mungkin saja telah terjadi dihancurkan pada autoklaf, menurut protokol keselamatan.
Menurut otoritas Queensland, hampir 100 botol yang hilang berisi Hendra. Dua botol berisi sampel Hantavirus, patogen yang tersebut ditularkan melalui hewan pengerat dengan tingkat kematian sekitar 38%.
Sebanyak 223 botol sisanya berisi Lyssavirus, yang digunakan mirip dengan rabies. Hanya ada tiga perkara infeksi Lyssavirus yang mana dikonfirmasi di tempat Australia sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 1996, semuanya berakibat fatal.
Menteri Aspek Kesehatan Queensland Tim Nicholls menyatakan untuk wartawan bahwa tidak ada ada alasan untuk percaya bahwa sampel yang dimaksud dicuri dengan sengaja atau untuk tujuan jahat.
“Tentu saja, semua penelitian semacam ini dilaksanakan secara rahasia, tetapi kami tiada mengetahui bahwa ini telah lama dijadikan senjata dengan cara apa pun,” ujar Nicholls.