Berita  

3 Kebijakan Rezim Bashar al-Assad yang Rugikan Rakyat Suriah, Termasuk Gunakan Senjata Kimia

3 Kebijakan Rezim Bashar al-Assad yang mana Rugikan Rakyat Suriah, Termasuk Gunakan Senjata Kimia

beritamakassar.com – DAMASKUS – Rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada Suriah sudah pernah tumbang serta sang pemimpin terguling melarikan diri ke Rusia pada hari Minggu.

Runtuhnya rezim Assad akan segera menjadi akhir dari pertempuran saudara Suriah yang tersebut berlangsung sejak 2011, yang tersebut telah lama menyebabkan kehancuran besar-besaran pada negara tersebut.

Bashar al-Assad telah terjadi berkuasa sejak tahun 2000, menggantikan ayahnya; Hafez al-Assad, yang meninggal pada tahun tersebut.

Setelah berkuasa, teristimewa sejak konflik saudara pecah, rezim Assad telah lama mengambil banyak kebijakan yang dimaksud dianggap merugikan rakyat Suriah.

3 Kebijakan Bashar al-Assad yang mana Rugikan Rakyat Suriah

1. Represi Politik lalu Penindasan HAM

Salah satu kebijakan paling kontroversial dari rezim Bashar al-Assad adalah represi kebijakan pemerintah yang tersebut dilaksanakan terhadap oposisi dan juga rakyat yang menuntut reformasi.

Sejak awal pemerintahannya, Assad melanjutkan kebijakan ayahnya, Hafez al-Assad, di menekan kebebasan berpendapat kemudian aktivitas urusan politik yang mana dianggap mengancam stabilitas rezim.

Ketika membantah besar-besaran dimulai pada 2011 sebagai bagian dari gelombang Arab Spring, pemerintah Bashar al-Assad menanggapi dengan kekerasan brutal, termasuk penembakan terhadap pengunjuk rasa, penyiksaan terhadap tahanan, juga penangkapan massal.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) internasional seperti Human Rights Watch (HRW) serta Amnesty International melaporkan pelanggaran HAM yang mana meluas selama konflik, termasuk serangan terhadap warga sipil dengan senjata kimia, penyelenggaraan penjara yang digunakan sangat brutal, kemudian pembatasan kebebasan berbicara serta media.

Menurut laporan Amnesty International tahun 2016 lalu HRW tahun 2019, rezim ini juga menggunakan kebijakan “tangkap dan juga hilangkan” aktivis, yang mana mengarah pada hilangnya ribuan orang tanpa jejak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *