www.BeritaMakassar.com – JAKARTA – PT PLN (Persero) menyetujui secara resmi Protocol of Cooperation dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) terkait Penanaman Modal Transisi Daya di dalam sela turnamen 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) pada Jakarta. Kerja serupa ini akan meningkatkan kekuatan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) perseroan untuk mewujudkan habitat industri yang mana berkelanjutan.
Menteri Koordinator Sektor Perekonomian yang dimaksud juga selaku Ketua Steering Committee kompetisi 2nd AZEC Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintahan Indonesia berikrar untuk menjalankan transisi energi dalam Tanah Air dengan tetap memperlihatkan menegaskan perkembangan ekonomi dan juga ketahanan energi.
”’Asia Zero Emission Community’ (AZEC) Center akan menandai tonggak penting pada waktu kita bersama-sama berjuang menuju masa depan yang mana lebih lanjut berkelanjutan. Kami menyadari bahwa inovasi iklim merupakan realitas mendesak yang menuntut tindakan segera lalu tegas dari semua negara,” ujar Airlangga.
Selanjutnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Kesepahaman Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menjelaskan, lewat platform digital AZEC, negara-negara yang tersebut tergabung dapat saling menguatkan langkah dekarbonisasi.
“AZEC Center akan menjadi jaringan bagi anggota AZEC untuk bekerja identik di mendekarbonisasi kawasan Asia melalui pengiriman teknologi, berbagi pengetahuan, peningkatan kapasitas, mobilisasi keuangan, dan juga pengembangan kebijakan energi bersih yang efektif,” tutur Rosan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagai pemimpin di transisi energi di dalam Indonesia, PLN berikrar untuk menyokong pemerintah pada mencapai Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060 dengan menyediakan listrik yang tersebut andal, terjangkau, lalu mengedepankan aspek keberlanjutan.
“Proses transisi energi menawarkan tantangan besar, namun juga memberikan potensi luar biasa. Kesempatan untuk berkembang, kesempatan untuk berkolaborasi, baik pada strategi, pembaharuan teknologi, maupun penanaman modal bersama. Kerja identik ini merupakan contoh kolaborasi global di bersama-sama menyelaraskan langkah di rangka menyelamatkan bumi,” ujar Darmawan.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly memaparkan bahwa kolaborasi antara PLN serta JBIC sudah ada berlangsung hampir 20 tahun. Selama itu, JBIC telah lama terlibat pada proyek-proyek strategis PLN.
“Saya yakin, ini adalah hal yang dimaksud sangat positif bagi PLN juga JBIC. Ke depannya, PLN akan terus progresif serta tumbuh pada transisi energi, juga dekarbonisasi, utamanya di area Indonesia,” terang Sinthya.
Sinthya juga menjelaskan bahwa protokol kolaborasi PLN-JBIC akan mencakup berbagai aspek seperti dukungan finansial pengembangan energi baru terbarukan (EBT), dukungan pengembangan kapasitas, lalu pembiayaan untuk proyek-proyek potensial.
“Kami menyebutnya sebagai ‘pembiayaan berkelanjutan dan juga ramah lingkungan’ untuk menyokong seluruh inisiatif yang tersebut kami upayakan pada rangka menjalankan pembaharuan iklim,” imbuhnya.
Managing Executive Officer Global Heads of Infrastructure and Enviroment Finance Group JBIC, Hiroki Sekine mengungkapkan, pihaknya merasa antusias untuk dapat melanjutkan kolaborasi dengan PLN. Dia melihat, kerja sebanding ini searah dengan usulan pemerintahan Negeri Matahari Terbit di pembentukkan Asia Zero Emissions Community (AZEC).
“Kami ingin mempererat kolaborasi PLN untuk mewujudkan tujuan bersama. Saya berharap, protokol ini meningkatkan level persahabatan lalu kolaborasi demi mencapai program utama kita, yaitu mencapai netralitas karbon,” tutup Hiroki.













