BeritaMakassar.com – JAKARTA – Reshuffle kabinet dalam ujung pemerintahan ketika ini dinilai untuk menyempurnakan estafet kepemimpinan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto. Diketahui, total ada dua menteri baru, satu menteri berpindah posisi, dan juga satu perwakilan menteri baru di reshuffle tersebut.
Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menyatakan bahwa transisi masa kepemimpinan manusia kepala negara ke pemerintahan baru telah terjadi sejak lama sehingga tidak ada perlu ada yang dimaksud diperdebatkan. “Jadi mengenai transisi daripada pemerintahan lama ke baru kan bukanlah kali ini terjadi, ini sudah ada kelaziman, kemudian sudah ada pernah dirasakan pada pergantian rezim ini, misalkan dari Megawati untuk SBY, SBY terhadap Jokowi,” ujar Guspardi Gaus terhadap wartawan, Kamis (22/8/2024).
Dia meminta-minta warga untuk tiada khawatir dengan reshuffle kabinet di tempat ujung pemerintahan Jokowi, lantaran semata-mata untuk transisi kemudian sinkronisasi pemerintahan lama ke baru. “Artinya kita tidak ada perlu khawatir bagaimana kondisi masa transisi yang akan terjadi perpindahan kepemimpinan dari Jokowi untuk Prabowo ini suatu kelaziman. Jadi yang tersebut melakukan masa transisi kedua belah pihak,” kata legislator dari Fraksi PAN ini.
Dia berpendapat, pemerintahan baru perlu mempersiapkan tugas merek dengan masuk ke pada kabinet untuk menyempurnakan juga melanjutkan rencana pengerjaan negara. “Persiapan-persiapan apa yang mana dilaksanakan oleh orang-orangnya Prabowo sebaliknya begitu. Sehingga estafet kepemimpinan itu berjalan secara mulus lalu penyelenggaraan itu bisa saja ditingkatkan kemudian disempurnakan,” tuturnya.
Meski langkah Jokowi lakukan reshuffle kabinet dikritik publik, Guspardi menegaskan bahwa perombakan susunan para pembantu istana merupakan hak prerogatif kepala negara yang dimaksud tiada boleh diganggu gugat. “Kan itu hak prerogatifnya presiden, kapan semata diganti, kapan hanya dapat di-reshuffle, kapan belaka bisa saja direkrut, pada rangka bagaimana presiden meyakinkan bahwa pembantunya itu, kalau ada yang merasa kurang menurut presiden ganti, kalau ada yang mana menurut presiden belum pas, ya ia geser itu enggak ada persoalan. Tentu yang digunakan lebih lanjut tahu tentang kinerja ini adalah bapak presiden,” ucapnya.
Dia juga berharap agar para pembantu Jokowi ini mampu memberikan kinerja terbaik di dalam akhir masa jabatannya. “Kita berharap sisa waktu yang dimaksud berjalan ini betul-betul di rangka memacu diri para pembantu ini di bekerja di rangka menyelesaikan perkara-perkara yang dimaksud tinggal,” pungkasnya.