BeritaMakassar.com – PEKALONGAN – Menginap pada hotel menjadi kegiatan yang tersebut menyenangkan, baik untuk pasangan maupun keluarga. Terutama sejak tren staycation meningkat selama pandemi wabah Covid-19 yang dimaksud melanda Indonesia.
Namun, ketika memilih hotel syariah , ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan. Terutama bagi pasangan.
General Manager Hotel Aston Pekalongan Syariah Nadia Idris menyatakan bahwa pasangan yang mana ingin menginap harus menyiapkan KTP. Di mana penting alamat yang mana mirip atau bukti lain yang digunakan menunjukkan bahwa sudah ada menikah.
Syarat ini juga berlaku baik untuk pemesanan online maupun segera di area hotel. “Kalau instruksi secara online, biasanya sudah ada tertera kebijakan di dalam term on condition. Kalau couple harus mengirimkan KTP berdomisili mirip atau bukti lain sudah ada menikah,” kata Nadia di dalam Hotel Aston Pekalongan Syariah, Pekalongan, Jawa Tengah baru-baru ini.
“Kalau yang tersebut booking dengan segera ke hotel, kita sebutkan minta menyediakan identitas tersebut,” sambungnya.
Nadia juga menegaskan bahwa hotel syariah menerapkan aturan ketat. Termasuk larangan merokok juga menyebabkan minuman keras. Jika tamu melanggar aturan ini, mereka itu akan dikenai denda atau diminta check-out.
“Kemarin ada tamu Korea satu kedapatan merokok, dan juga akhirnya kita check-out-an. Dia mau bayar denda juga check-out,” jelasnya.
“Tamu Jepun sudah ada tertarik dengan kita tapi bawa minuman, kita bilang, ‘nggak bisa’, bagaimanapun juga bilang ‘buat saya aja’, tetap saja nggak bisa. Jadi memang sebenarnya kita tetap saja menerapkan,” lanjutnya.
Pengelola kemudian akan mengatasi uang penuh jikalau tamu tidaklah memenuhi ketentuan sebagai pasangan sah. Hotel ini berikrar menjaga regulasi yang sesuai dengan prinsip syariah juga memberikan edukasi untuk tamu dan juga karyawan mengenai pentingnya aturan tersebut.
“Kita kembalikan (uang) full, dikarenakan memang benar kita menjaga regulasi. Dan memang sebenarnya segmented banget, kalau couple bukanlah sah mau menginap, tidak di dalam di sini tempatnya,” ujarnya.
“Beberapa kali kami me-check-out-kan tamu dikarenakan kedapatan menginap belum sah. Hal ini challange untuk karyawan kami memberi edukasi,” tandasnya.