BeritaMakassar.com – GAZA – Mantan menteri urusan militer Avigdor Lieberman mengungkapkan negeri Israel telah lama kalah peperangan di tempat utara melawan pasukan Hizbullah Lebanon.
Hizbullah serta negara Israel sudah pernah saling tembak sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama pasca rezim yang disebutkan melancarkan peperangan ganas pada Jalur Daerah Gaza setelahnya operasi mendadak oleh kelompok perlawanan kelompok Hamas Palestina.
Dua konflik negara Israel yang mana dilancarkan terhadap Lebanon pada tahun 2000 kemudian 2006 menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah, yang digunakan mengakibatkan mundurnya rezim di kedua konflik tersebut.
Israel Sudah Kalah Perang Melawan Hizbullah, Berikut 4 Alasan Versi Analisis Mantan Menteri Zionis
1. negara Israel Tak Mampu Menghentikan Serangan Roket Hizbullah
“Peluncuran beratus-ratus roket juga pesawat nirawak ke penduduk tanah Israel utara selama seminggu terakhir adalah bukti ketidakmampuan kabinet yang mana berkuasa untuk menghadapi ancaman Hizbullah,” tulisnya di area platform digital media sosial X pada hari Jumat.
“Aktivitas militer Israel, teristimewa melalui angkatan udara, tak menghentikan situasi di tempat mana penduduk di dalam utara menerima instruksi harian untuk tetap memperlihatkan dekat dengan tempat proteksi bom,” tambahnya.
2. Banyak Penduduk negeri Israel Mengungsi
Lieberman mengungkapkan puluhan ribu pemukim negeri Israel yang mengungsi dari utara akibat konflik yang digunakan sedang berlangsung tidaklah tahu apakah tahun ajaran akan dibuka, serta sejumlah pabrik serta bengkel sudah pernah dipindahkan ke area lain.
“Tantangan di tempat utara sangat besar bagi pemerintahan tanah Israel ketika ini. Karena itu, dia tak berhak untuk masih berkuasa,” kata Lieberman.
Baca Juga:Rusia Selalu Jadi Target Serangan Teroris, Terbaru Penyerbuan Penjara di tempat Volgorad
3. Hizbullah Mampu Menarget Fasilitas Penting Israel
Hizbullah Lebanon sudah melakukan serangan balasan baru terhadap banyak tempat militer strategis tanah Israel pada bagian utara wilayah pendudukan. Jajak pendapat: 75% pemukim menyatakan penanganan negeri Israel terhadap peperangan dalam utara ‘buruk’
4. Publik negeri Israel Sudah Tak Percaya dengan Netanyahu
Sementara itu, jajak pendapat terkini yang digunakan dilaksanakan oleh Saluran 12 negara Israel menunjukkan 75% pemukim percaya penanganan negara Israel terhadap konflik dalam utara “buruk”.
Jajak pendapat yang disebutkan juga menemukan bahwa 55% pemukim mengupayakan pemilihan umum tambahan awal, menyatakan keinginan untuk kepemimpinan baru, sementara 36% lebih tinggi memilih pemerintahan ketika ini untuk menyelesaikan masa jabatannya.
Bulan lalu, sebuah survei yang mana diadakan oleh Institut Kebijakan Rakyat Yahudi (JPPI) mengungkapkan bahwa mayoritas pemukim negara Israel kurang percaya pada perdana menteri Benjamin Netanyahu, kabinetnya, lalu kepemimpinan militer Israel.
Menurut laporan tersebut, kepercayaan pada militer negara Israel telah terjadi berkurang drastis, dengan 55% responden menyatakan kepercayaan rendah pada kepemimpinannya.
Gerakan perlawanan Lebanon telah lama bersumpah untuk terus melancarkan serangan balasan selama rezim negeri Israel terus melancarkan pertempuran di dalam Gaza.
Pejabat Hizbullah sudah pernah berulang kali mengungkapkan bahwa merek tidak ada menginginkan peperangan dengan negara Israel sambil menekankan bahwa dia siap apabila hal itu terjadi.