BeritaMakassar.com – JAKARTA – Raffi Ahmad berada dalam menjadi unsur gunjingan netizen terkait polemik Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada. Bahkan, sorotan umum beralih ke gurita kegiatan bisnis suami Nagita Slavina ini yang digunakan dinilai acuh dengan situasi urusan politik pada waktu ini.
Di sedang sorotannya, nampaknya Raffi Ahmad membutuhkan sosok yang digunakan dapat mendukungnya meninggalkan dari kritikan tersebut. Salah satunya sang ayah, Munawar Ahmad. Raffi pun memperlihatkan pelukan ayahnya itu. Namun, orang terkasihnya itu sudah ada meninggal.
Raffi Ahmad pun membagikan momen memeluk sang ayah, di area mana pelukan ini juga menjadi tren di area warga dengan menggunakan efek “hug”.
Ya, pada waktu ini banyak di area media sosial tren menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) yang menggabungkan foto terbaru kemudian lawas dengan memberikan efek berpelukan dengan orang yang sudah ada meninggal. Tren ini berhasil menghasilkan berbagai orang terharu sebab menghadirkan kembali kenangan lama.
Tren yang dimaksud ramai di tempat TikTok dengan menggunakan efek “hug” yang tersebut dipakai berbagai orang untuk mengenang kembali momen-momen indah yang mana telah terjadi berpulang tambahan dulu. Tren ini sangat menyentuh hati warganet pada media sosial, teristimewa bagi merekan yang digunakan sudah kehilangan orang tercinta.
Teknologi ini memberikan kesempatan untuk mengobati rasa rindu dengan menghadirkan kembali kenangan pada bentuk yang digunakan begitu emosional. Mengingat tidak hanya sekali dengan orang terkasih, tapi juga bisa saja digunakan untuk menciptakan momen indah dengan sang idola.
Raffi pun memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa saja memeluk sang ayah yang dimaksud sudah ada meninggal dunia kemudian kepergian orang tuanya itu memproduksi Raffi menjadi tulang punggung keluarga.
Raffi yang mana memeluk sang ayah lewat Artificial Intelligence ini juga memanjatkan doa di keterangannya.
“Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.”
“Artinya: Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di area dunia serta kebaikan pada akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang merekan gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat serta salam terhadap Nabi Muhammad SAW, keluarga, lalu sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam”