Spanyol Larang Turis Bawa Boneka Seks, Ada Denda Rp13 Juta

Spanyol Larang Turis Bawa Boneka Seks, Ada Denda Rp13 Juta

BeritaMakassar.com –

Jakarta – Daerah Perkotaan wisata populer di area Spanyol, Platja d’Aro, memproduksi aturan baru yang tersebut melarang turis memakai kostum bergambar kelamin manusia serta menghadirkan boneka seks. Keduanya kerap dipergunakan di pesta melepas masa lajang.

Pihak berwenang setempat bahkan menerapkan denda bagi siapa pun yang digunakan melanggar aturan tersebut. Mereka yang mana melanggar akan dikenakan denda US$ 811 atau sekitar Rupiah 13 juta.

“Seseorang dapat dikenakan denda sebesar US$ 811 (sekitar Rupiah 13 juta) dikarenakan berjalan atau berdiri di area jalan atau ruang umum tanpa pakaian, atau hanya sekali mengenakan pakaian dalam, atau dikarenakan mengenakan pakaian atau aksesoris yang menggambarkan alat kelamin manusia, atau dengan boneka yang mana bersifat seksual,” kata juru bicara balai kota untuk CNN pada Kamis (30/5/2024).

Tidak belaka itu, denda yang mana lebih besar tinggi hingga US$1.620 (sekitar Mata Uang Rupiah 26 juta) juga dapat dikenakan bagi merek yang menghasilkan keonaran, meskipun bentuk pasti dari pelanggaran ini masih belum jelas.

Aturan baru yang tersebut akan berlaku sekitar akhir Juni ini juga melarang warga bertelanjang dada atau meninggalkan rumah hanya saja dengan mengenakan bikini di area area perkotaan yang tersebut sangat dari pantai. 

Platja d’Aro sendiri memiliki populasi 12.500 jiwa, namun pada akhir pekan musim panas, tempat ini dapat menarik sekitar 150.000 turis setiap hari.

Dewan kota Platja d’Aro menyetujui denda baru kemudian menyatakan akan menugaskan lebih lanjut berbagai polisi untuk menegakkannya. 

Pada konferensi pers awal pekan ini, kepala polisi di Platja d’Aro menyinggung sebuah pesta lajang pada mana calon pengantin pria diikat di tempat tiang lampu, sementara teman-temannya memainkan musik keras lalu bernyanyi hingga larut malam. Aksi yang dimaksud disebut sangat mengganggu warga setempat.

“Kegiatan seperti ini tidaklah hanya sekali terjadi di tempat Platja d’Aro. Setiap kota harus memutuskan bagaimana mengubah situasi ini,” tambah juru bicara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *