BeritaMakassar.com – JAKARTA – Performa mesin mobil menjadi hal utama bagi pengendara. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya tekanan kompresi mesin turun.
Penyebab tekanan kompresi mesin turun sangat beragam. Pengaruhnya pada mesin sangat besar akibat terkait dengan tekanan pada di ruang bakar yang dimaksud menciptakan campuran substansi bakar serta udara semakin mudah terbakar. Ketika muncul prospek tekanan kompresi mesin turun ataupun lebih banyak rendah dari standar, maka campuran komponen bakar juga udara tambahan sulit terbakar.
Tekanan kompresi mesin turun di dalam salah satu silinder mampu menyebabkan misfire dan juga akselerasi menurun. Saat kompresi turun di area semua silinder, mesin tak sanggup dinyalakan sehingga problem ini perlu segera diselesaikan untuk menjaga dari kecacatan mesin lebih tinggi lanjut. Penyebab tekanan kompresi mesin turun ini terjadi oleh sebab itu beberapa faktor.
Melansir laman resmi Deltalube, Kamis (30/5/2024) simak beberapa faktor utama pemicu tekanan kompresi mesin turun.
1. Ring piston aus
Gesekan ring piston dengan dinding silinder lama kelamaan menyebabkan aus. Bila ring piston mengalami keausan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran tekanan kompresi mesin.
2. Pemuaian celah katup kompresor
Temperatur tinggi biasanya menyebabkan katup kompresor memuai. Bila celah katup terlalu rapat maka tidaklah ada ruang untuk pemuaian sehingga walau poros nok tidaklah menekan rocker arm, katup tidak ada mampu tertutup rapat.
3. Ada celah antara katup lalu dudukannya
Ketidakrapatan antara katup juga dudukannya menyebabkan tekanan kompresi mesin turun. Solusinya dengan melakukan skir katup yang mana bertujuan agar katup dapat rapat dengan dudukannya.
4. Kerusakan gasket kepala silinder
Gasket kepala silinder berfungsi merapatkan kepala dan juga blok silinder. Bila gasket kepala silinder telah rusak maka berpotensi terjadi kebocoran tekanan kompresi. Tekanan kompresi ini dapat bocor melalui celah antara kepala juga blok silinder.
5. Dudukan busi aus
Letak busi pada antara kepala silinder lalu kepala busi membuatnya segera terhubung dengan ruang bakar mesin. Bila dudukan busi ini mengalami keausan, maka dapat menyebabkan tekanan kompresi bocor atau turun, melalui lubang busi lantaran ada celah.
Setelah mengetahui faktor tekanan kompresi mesin turun, sebaiknya pengendara tambahan cermat mengukut besar kecilnya tekanan kompresi menggunakan compression tester. Hasil pengukuran tekanan kompresi ini dapat dibandingkan dengan nilai standar untuk diketahui apakah terjadi pembaharuan atau tidak. Prosedur ini perlu waktu lama. Tapi apabila masalahnya ada di area blok silinder baret ataupun ring piston aus maka perlu diadakan turun mesin.
Pengendara dapat menjaga kompresi mesin mobil tetap memperlihatkan optimal melalui perawatan yang baik serta pemantauan rutin agar performa mobil setiap saat baik.
