Dunia  

Terakhir Dilaksanakan 1990, Akankan Rusia Menimbang Uji Coba Nuklir untuk Menggertak Barat?

Terakhir Dilaksanakan 1990, Akankan Rusia Menimbang Uji Coba Nuklir untuk Menggertak Barat?

BeritaMakassar.com – MOSKOW – Seorang anggota senior lembaga riset Rusia yang gagasannya terkadang menjadi kebijakan pemerintah, Dmitry Suslov, menyarankan agar Wilayah Moskow mempertimbangkan ledakan nuklir “demonstratif” untuk menakut-nakuti Barat.

Proposal tersebut, yang mana diajukan oleh Dmitry Suslov, anggota Dewan Kebijakan Luar Negeri lalu Perlindungan yang digunakan bermarkas pada Moskow, dikeluarkan sehari setelahnya Presiden Vladimir Pemimpin Rusia mengingatkan negara-negara Barat bahwa anggota NATO di area Eropa sedang bermain api dengan mengusulkan agar Kyiv menggunakan senjata Barat untuk menyerang negara-negara Barat. menyerang sangat jauh dalam di Rusia, sesuatu yang digunakan menurutnya dapat memicu konflik global.

Marah lantaran Barat Mengizinkan tanah Ukraina Menggunakan Rudal Jarak Jauh

Terakhir Dilaksanakan 1990, Akankan Rusia Memikirkan Uji Coba Nuklir untuk Menggertak Barat?

Foto/Reuters

Pimpinan negara Ukraina menyatakan merek harus mampu menyerang pasukan Rusia lalu sasaran militer dalam Rusia dengan rudal jarak sangat Barat agar mampu mempertahankan diri juga menjaga dari serangan udara, rudal, dan juga pesawat tak berawak, sebuah pandangan yang mana mendapat dukungan dari beberapa negara Barat. belum dengan Washington.

Rusia, yang miliki persenjataan nuklir terbesar pada dunia, telah terjadi mengingatkan bahwa pihaknya akan memandang langkah yang disebutkan sebagai eskalasi besar yang digunakan akan menarik NATO lalu negara-negara terkait ke di konflik segera dengan Moskow, sehingga meningkatkan risiko pertempuran nuklir.

Suslov, anggota Dewan Kebijakan Luar Negeri lalu Pertahanan, sebuah lembaga pemikir yang digunakan dipuji oleh Presiden Rusia akibat menyatakan pihak berwenang terkadang mengambil ide kebijakannya, menyatakan Rusia perlu bertindak untuk menghindari Barat menyeberangi garis merah.

“Untuk mengkonfirmasi keseriusan niat Rusia lalu untuk meyakinkan lawan-lawan kita tentang kesiapan Wilayah Moskow untuk melakukan eskalasi, ada baiknya mempertimbangkan ledakan nuklir yang mana bersifat demonstratif (yaitu non-tempur),” tulis Suslov di dalam majalah usaha Profil.

“Efek kebijakan pemerintah kemudian psikologis dari awan jamur nuklir, yang dimaksud akan ditayangkan segera di area semua saluran TV di tempat seluruh dunia, diharapkan akan mengingatkan para politisi Barat akan satu hal yang telah lama menjaga dari peperangan antara negara-negara besar sejak tahun 1945 lalu yang digunakan sebagian besar telah dilakukan dia lakukan sekarang. hilang – ketakutan akan peperangan nuklir.”

Suslov adalah pakar keamanan serta anggota parlemen Rusia terbaru yang tersebut berargumen bahwa Kota Moskow harus melakukan uji coba bom nuklir untuk mengintimidasi dalam berada dalam peperangan Ukraina, sehingga memicu ketakutan di area kalangan pakar keamanan Barat bahwa Rusia kemungkinan besar akan melakukan uji coba semacam itu.

Langkah seperti itu, jikalau benar-benar terjadi, dapat membuka era baru uji coba nuklir berkekuatan besar.

Belum ada komentar mengenai usulan Suslov dari Kremlin, yang mana mengungkapkan bahwa kebijakan nuklir Rusia tetap saja tiada berubah juga mengisyaratkan ketidaksenangannya terhadap retorika Barat yang dimaksud semakin agresif di mempersenjatai Kyiv awal bulan ini dengan memerintahkan latihan senjata nuklir taktis.

Uji Coba Nuklir Strategis

Terakhir Dilaksanakan 1990, Akankan Rusia Memikirkan Uji Coba Nuklir untuk Menggertak Barat?

Foto/Reuters

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *