BeritaMakassar.com – GAZA – Ketika Presiden Joe Biden menjanjikan dukungan yang tersebut tak tergoyahkan terhadap negara Israel pada perjuangannya melawan kelompok Hamas, beliau adalah pemimpin Amerika Serikat terbaru yang mana menjanjikan komitmen Amerika Serikat.
Itu sebagai bukti bahwa para politikus Amerika Serikat selalu menunjukkan kesetiaan yang digunakan dimulai sejak berdirinya negara Yahudi yang disebutkan 75 tahun yang mana lalu ketika Presiden Harry S. Truman menjadi presiden. Truman merupakan salah satu pemimpin dunia pertama yang tersebut memperkuat terciptanya negara Zionis di area Timur Tengah.
Dukungan politikus Amerika Serikat makin menguat pasca mantan calon presiden Negeri Paman Sam Nikki Halley menyetujui secara resmi rudal yang tersebut hendak diresmikan ke Rafah. Aksi itu dikecam sejumlah pihak.
Mengapa Politikus Amerika Serikat Cenderung Menyokong Kekejaman Israel?
Musuh Negeri Paman Sam kemudian tanah Israel Dianggap Sama

Foto/X
“Jika Anda memikirkan sejarah Amerika pada abad ke-20 serta abad ke-21, musuh-musuh Amerika serta musuh-musuh negara Israel adalah sama, apakah itu Nazisme, apakah itu komunisme, apakah itu ekstremisme Islam,” David Makovsky, sutradara juga peneliti senior tentang hubungan Arab-Israel dalam Washington Institute for Near East Policy, sebuah wadah riset Amerika yang dimaksud pro-Israel di tempat Washington, D.C., menyatakan untuk ABC News.
Mark Mellman, presiden Mayoritas Demokrat untuk Israel, sebuah organisasi Amerika Serikat yang dimaksud bekerja untuk mempertahankan lalu menguatkan dukungan bagi aliansi AS-Israel, mengungkapkan persahabatan antara kedua negara lahir dari upaya Amerika Serikat untuk mengamankan sekutu selama masa Perang Dingin.
“Amerika menginginkan sekutu sebanyak yang tersebut kami bisa, kemudian negeri Israel adalah salah satu pada antaranya,” kata Mellman untuk ABC News.
“Tetapi ada juga … kesamaan sejarah yang mana panjang, keyakinan bahwa orang-orang Yahudi miliki hak berhadapan dengan negara serta tanah air, di tempat tanah air bersejarah mereka, yang dimaksud telah terjadi menjadi tanah air orang-orang Yahudi selama ribuan tahun. Dan perspektif alkitabiah semacam itu, apabila Anda mau, menggerakkan sebagian orang Amerika pada hal ini. Namun pada dasarnya, kita mempunyai dua negara yang dimaksud miliki nilai-nilai lalu kepentingan yang digunakan sama. Hal-hal inilah yang menimbulkan Amerika Serikat dan juga tanah Israel menjadi sangat dekat bersama.”
Mellman menambahkan, “Selalu ada dukungan bipartisan yang besar terhadap Israel. Baik Partai Demokrat maupun Republik telah dilakukan lama pro-Israel.”
Hanya Aspirasi untuk Meraih Support Mayoritas Publik AS

Foto/Times of Israel
Namun, terdapat juga semakin banyak kritik terhadap Biden selama masa jabatannya, yang digunakan paling menonjol pada kalangan Demokrat progresif, termasuk anggota DPR Michigan Rashida Tlaib, yang tersebut dikecam oleh rekan-rekannya di area DPR dikarenakan menggunakan frasa yang tersebut menurut beberapa orang membantu penghapusan negara Israel. tidaklah masuk akal – sebuah penafsiran yang mana dibantah oleh Tlaib.
“Dari sungai ke laut adalah seruan aspirasional untuk kebebasan, hak asasi manusia, serta hidup berdampingan secara damai, bukanlah kematian, kehancuran, atau kebencian,” kata Tlaib pada pernyataannya di tempat X. “Pekerjaan lalu advokasi saya terus-menerus berpusat pada keadilan kemudian martabat untuk semua orang tidaklah peduli agama atau etnisnya.”
Dukungan Amerika terhadap tanah Israel muncul ketika negara itu diserang. Komunitas pejuang gerakan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap negeri Israel pada 7 Oktober lalu negeri Israel membalas dengan kampanye pengeboman lalu operasi militer di area negara tetangga, Jalur Gaza.