BeritaMakassar.com – YOGYAKARTA – Konsistensitu memang sebenarnya tiada mudah. Padahal itu adalah kunci penting pada menjalankan sebuah usaha. Tidak semua pelaku perniagaan dapat konsisten pada menjalankan sebuah bidang usaha hingga berpuluh-puluh tahun. Butuh ketekunan dan juga kerja keras hingga usaha terus berjalan sehingga produknya melekat pada hati konsumen.
Ini menjadi salah satu cerita dari pelaku perniagaan Riyanto, yang digunakan menjalankan bidang usaha bernama Bakpia Kurnia Sari. Berlokasi di tempat Ringroad Barat Yogyakarta, usaha bakpia yang tersebut dimiliki oleh Riyanto ini selalu kebanjiran konsumen khususnya ketika musim liburan.
Riyanto sendiri sebenarnya tidak pemilik pertama dari Bakpia Kurnia Sari. Dirinya hanya sekali melanjutkan bisnis yang telah terjadi diwariskan oleh kedua orang tuanya. Didirikan sejak tahun 1962, pada ketika itu usaha bakpia yang dimaksud dirintis orang tuanya tak berjalan dengan begitu baik.

Proses penjualannya pun masih dilaksanakan dari pintu ke pintu. Barulah pada 1985, Riyanto mengambil alih serta melakukan beberapa jumlah perbaikan, termasuk pada pembaruan resep bakpia agar rasanya sanggup lebih lanjut diterima oleh lidah penduduk sekitar.
“Dulu, sebelum punya toko sendiri, saya serta keluarga hanya saja menjajakan bakpia ini dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Kemudian, untuk karyawan sendiri juga masih belum punya. Jadi untuk produksinya ya masih sendirian, mulai dari bikin adonan bakpia sampai menambahkan isiannya. Tapi, ketika ini saya sudah ada mempunyai 10 outlet Bakpia Kurnia Sari yang tersebut berlokasi di area Yogyakarta semua. Bahkan, karyawan yang tersebut memproduksinya pun ada kurang lebih lanjut 200 orang,” ujar Riyanto.
Untuk ketika ini, perniagaan yang dimiliki oleh Riyanto yang dimaksud fokus memproduksi aneka macam varian bakpia mulai dari varian rasa kacang hijau, kacang merah, keju, cokelat, tiramisu, ubi ungu, green tea, serta oreo. Sementara pemasarannya juga masih dalam sekitaran Yogyakarta.
“Untuk jualan masih pada Yogyakarta. Tetapi, ada pula konsumen dari luar kota yang minta dikirimkan ke tempat mereka. Ada yang digunakan memesan dari Jakarta, ada pula dari Surabaya,” ucap dirinya.
Meski sekarang telah sangat berkembang, tetap memperlihatkan sekadar bisnis yang mana dijalani oleh Riyanto masih perlu pendanaan pada jumlah total yang dimaksud tak sedikit. Apalagi, pada waktu ini ia harus membayar biaya produksi bakpia untuk ke-10 outletnya kemudian menggaji seluruh karyawan yang tersebut dipekerjakan. Itulah mengapa, ia memutuskan untuk mengajukan pinjaman KUR BRI.
KUR BRI ini pertama kali ia ketahui akibat tak sengaja mengawasi sebuah iklan. Menurut Riyanto, bunga KUR sangat terjangkau bagi pelaku UMKM sepertinya. Sehingga, hal yang dimaksud semakin meyakinkan dirinya untuk mengambil pinjaman melalui KUR BRI.
“Bunga KUR dari BRI ini diskon sekali menurut saya. Saya mampu meminjam uang sebanyak Rp500 jt untuk perniagaan saya,” katanya menegaskan.