BeritaMakassar.com – JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. ( Antam ) menerbitkan pernyataan mengenai tindakan hukum emas palsu 109 ton yang berada dalam diusut Kejaksaan Agung(Kejagung).Emiten pelat merah ini menjamin keaslian dan juga kemurnian seluruh hasil emas logam mulia yang diproduksinya.
Antam menyatakan bahwa maraknya pemberitaan pada media yang mana mengatakan adanya 109 ton emas Antam palsu yang dimaksud beredar dalam warga di kurun waktu 2010-2021 tak benar. Organisasi menjamin keaslian serta kemurnian seluruh hasil emas logam mulia yang diproduksi melalui Unit Bisnis Pengolahan dan juga Pemurnian (UBPP) Logam Mulia.
Sekretaris Korporasi Antam, Syarif Faisal Alkadrie menyebut, komoditas emas logam mulia yang digunakan diproduksi melalui Unit Bisnis Pengolahan lalu Pemurnian (UBPP) logam mulia.Bahkan, item perusahaan dilengkapi sertifikat resmi dan juga diolah pada satu-satunya pabrik pengolahan dan juga pemurnian emas di dalam Indonesia yang dimaksud sudah tersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA).
Oleh karenanya, dapat dipastikan seluruh barang emas merek Logam Mulia Antam yang beredar pada penduduk adalah asli lalu terjamin kadar kemurniannya.
“Adapun 109 ton item emas logam mulia yang digunakan diperkarakan oleh Kejaksaan dianggap berkaitan dengan penyelenggaraan merek LM Antam secara tidak ada resmi, sementara produknya sendiri merupakan komoditas asli yang mana diproduksi di tempat pabrik Antam ,” ujar Syarif untuk wartawan, hari terakhir pekan (31/5/2024).
Saat ini seluruh saluran komunikasi barang logam mulia Antam tersedia untuk memberikan informasi yang digunakan dibutuhkan. Dia menyebut, perusahaan memahami perasaan khawatir serta keresahan pelanggan hasil emas logam mulia.
“Antam senantiasa melakukan konfirmasi tata kelola kegiatan bisnis dilaksanakan dengan baik, dan juga terus melakukan perbaikan dengan mematuhi peraturan yang berlaku,” papar dia.
Syarif memastikan, perusahaan terikat berbagai ketentuan juga secara regular diawasi oleh instansi atau lembaga pemerintah yang digunakan berwenang serta terus berupaya meningkatkan kepatuhan perusahaan.
