[ad_1]
mendorong pula untuk dilakukan penelitian tentang nilai-nilai Noken
Sorong (ANTARA) – Unesco mendorong Indonesia agar tetap melestarikan tas Noken produk Papua yang telah tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2012.
Indonesia telah melestarikan Noken dengan mengembangkan data acuan (database) tentang Noken, mulai dari membudidayakan Arboretum, mengembangkan keterampilan perajin dan pemangku kepentingan lainnya dalam mempromosikan Noken di tingkat nasional dan internasional serta meningkatkan nilai ekonominya, kata Duta Besar Wakil Delegasi Tetap RI untuk Unesco, Ismunandar, dalam rilis yang diterima dari Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Sorong, Selasa.
“Apresiasi kami berikan atas berbagai upaya Indonesia untuk mengamankan lestarinya Noken,” ujar Ismunandar.
Unesco juga mendorong Indonesia untuk melanjutkan upaya pemutakhiran bahan pelajaran Noken agar mudah diakses oleh siswa, membina kemampuan kewirausahaan terkait Noken, dan memastikan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan.
“Selain itu kami mendorong pula untuk dilakukan penelitian tentang nilai-nilai Noken dan menyebarluaskan temuan-temuannya demi untuk meningkatkan pengetahuan tentang simbolisme dan penggunaan Noken secara adat serta tentang bahan-bahan alami yang digunakan,” tambahnya.
Baca juga: Presiden Jokowi borong noken di Jayapura
Baca juga: Mengusung tas noken menjadi ikon PON XX Papua
Ia memandang perlu dilakukan inventarisasi elektronik bahan baku Noken untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan terkait pelindungan terhadap bahan baku tersebut.
Lebih lanjut, sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi pengabdian praktisi Noken, Unesco mendorong adanya pemberian penghargaan budaya.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid secara terpisah, mengatakan dalam PON XX Oktober 2021 lalu, upaya promosi dan popularisasi Noken telah meningkatkan apresiasi luas dari seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini juga secara simultan telah meningkatkan kebanggaan masyarakat Papua.
Dampak ekonomi juga dirasakan langsung oleh para pengrajin Noken, dengan meningkatnya apresiasi dan permintaan terhadap Noken Papua. “Upaya pelestarian Noken akan terus dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan terkait secara kreatif dan inovatif sesuai dengan semangat Konvensi 2003,” tambah dia
Baca juga: Noken Papua diakui UNESCO warisan budaya dunia
Baca juga: Memahami kemakmuran dalam tarian noken di PON Papua
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2021
[ad_2]
Source link