[ad_1]
“Presidensi G20 Indonesia tidak hanya sebatas seremonial, tapi juga mendorong negara G20 melakukan aksi nyata, membuat terobosan besar, serta membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan agar masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini,” katanya.
Jokowi mengatakan Indonesia akan fokus mengerjakan tiga hal yaitu; penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Baca juga: Kominfo siapkan infrastruktur TIK untuk Presidensi G20
Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” menjadi momentum untuk meningkatkan diplomasi ekonomi melalui upaya menciptakan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pasca krisis.
Jokowi juga mengatakan bahwa melalui Presidensi G20, Indonesia akan terus berupaya memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
“Indonesia berusaha keras untuk menghasilkan inisiatif-insisiatif konkrit untuk mendorong pemulihan situasi global agar segera pulih dan menjadi kuat,” lanjutnya.
“Hal ini tentunya membutuhkan transformasi cara kerja global, perubahan pola pikir dan model bisnis, pemanfaatan setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga melakukan penyerahan pin atau tanda tugas kepada perwakilan Chairs Working Groups dan Engagement Groups secara simbolis serta peluncuran situs resmi G20 yakni www.g20.org. Situs tersebut memuat informasi mengenai jadwal pertemuan, side events, dan workstreams, baik dari Sherpa Track maupun Finance Track.
Baca juga: Presiden ingin Presidensi Indonesia di G20 tidak seremonial belaka
Baca juga: Presiden ingin RI tunjukkan kemampuan hadapi perubahan iklim
Baca juga: Menko Airlangga targetkan hasil kerja sama nyata di Presidensi G20
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021
[ad_2]
Source link