[ad_1]
Rekor pertama, nomor 1500 meter T45-46 putra oleh Rifki Ahmad Soleh dari Jawa Tengah dengan catatan waktu 4 menit 44,00 detik.
Catatan waktu itu melampaui rekor Peparnas 2016 di Jawa Barat yang dicetak oleh Erens Sabandar dari Maluku dengan waktu 4 menit 50,85 detik.
Rekor kedua, sprinter asal Jateng Karisma Evi Tiarani di nomor 100 meter T43-44 putri dengan catatan waktu 15,00 detik atau melampaui rekornya sendiri di Peparnas 2016 di Jabar dengan waktu 15,02 detik.
Ketiga, sprinter Insan Nurhaida dari Jawa Barat membuat rekor nasional dengan catatan waktu 16,51 detik pada nomor 100 meter T36 putri.
Keempat, Nina Gusmita dari Sumatra Utara memecahkan rekor nomor 100 meter T54 putri atau balap kursi roda dengan waktu 18,52 detik atau menyalip rekor Dina Rulina pada Peparnas 2016 dengan waktu 21,92 detik.
Rekor kelima dipecahkan oleh Saptoyogo Purnomo dari Jateng di nomor 100 meter T37 putra dengan waktu 11,78 detik mengungguli rekor Peparnas 2016 dengan waktu 12,72 detik yang dicetak Zeth Karanen dari Papua.
Keenam adalah Partin dari Jateng di nomor 100 meter T42 putra dengan catatan waktu 12,90 detik, melampaui atlet sedaerahnya yang mencetakkan waktu 13,86 detik di Peparnas 2016.
Ketujuh, sprinter debutan Sulawesi Selatan Usman yang berhasil merebut emas pertama bagi daerahnya, sekaligus memecahkan rekor nasional pada nomor 100 meter T43.
Usman mencatatkan waktu tercepat, yakni 13,30 detik, melampaui rekor yang dicetak Arnol Wilil dari Papua pada Peparnas 2016 dengan catatan waktu 13,97 detik.
Sebelumnya, tujuh rekor para-atletik juga telah pecah pada hari ketiga dan hari pertama Peparnas Papua sehingga sudah ada setidaknya 14 rekor sudah terpecahkan.
Baca juga: Debut di Peparnas, Rifki Ahmad Sholeh sabet dua emas
Baca juga: Atlet tuna netra Sultra sumbang perunggu cabang atletik di Peparnas
Baca juga: Nina Gusmita pecahkan rekor nasional 100 meter T54 putri
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2021