[ad_1]
Risiko tetap ada baik itu di bank tradisional maupun bank digital
Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan agar seluruh pihak bisa mewaspadai risiko yang muncul dari inovasi teknologi perbankan.
“Risiko tetap ada baik itu di bank tradisional maupun bank digital,” kata Purbaya dalam Webinar “The Rise of Digital Banking and the Future of Deposit Insurance System” di Jakarta, Rabu.
Maka dari itu, ia menggarisbawahi pentingnya manajemen risiko dalam suatu perbankan terutama di saat pandemi saat ini.
Inovasi dan transformasi digital saat ini tak lagi menjadi pilihan, namun sebuah keharusan untuk mempertahankan bisnis suatu perusahaan, terutama perbankan.
Dengan demikian, Purbaya menyebutkan perbankan seluruh dunia maupun Indonesia terus meningkatkan pelayanan digital untuk para nasabahnya agar bisa bertransaksi 24 jam dalam tujuh hari.
“Nasabah membutuhkan layanan bank yang aman, baik secara digital maupun konvensional,” ujarnya.
Ia pun berpendapat risiko yang tinggi cenderung lebih rentan terjadi kepada bank digital, terutama karena maraknya kejahatan siber saat ini.
Oleh karena itu, berbagai regulator termasuk LPS akan terus ambil bagian dalam menjaga dan mengawasi digitalisasi perbankan yang semakin cepat saat ini.
Baca juga: OJK dorong perbankan lakukan inovasi digital dengan cepat
Baca juga: OJK: 2.593 kantor cabang bank tutup akibat digitalisasi
Baca juga: Perbankan diminta lindungi nasabah dari serangan siber
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2021