[ad_1]
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan BSI sedang dalam tahap akhir untuk memperoleh izin dari Dubai Financial Service Authority (DFSA) terkait pembukaan kantor representatif di Dubai.
“Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” ujar Hery.
Hery menjelaskan dengan menerima letter of incorporation tersebut BSI resmi menjadi bagian dari DIFC yang membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global.
Menurutnya kehadiran BSI di Dubai merupakan langkah strategis dan menandai rekam jejak pertama BSI di pasar global dan menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah.
Dengan ekspansi tersebut, BSI berharap dapat mewujudkan misinya sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
Kehadiran BSI di Dubai diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Namun juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab (UEA). Terlebih UEA adalah salah satu pusat investasi global, di mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk.
“BSI akan mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai tersebut sebagai jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga untuk proyek-proyek pembangunan lainnya di Tanah Air,” jelas Hery.
Selain itu, kehadiran BSI di Dubai diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara GCC di Timur Tengah. Pada Oktober 2021 lalu, pemerintah Indonesia baru saja meresmikan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Dubai untuk mengoptimalkan bisnis perdagangan dari Indonesia hingga Timur Tengah.
Melalui kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah.
Hal tersebut perlu ditekankan untuk memperkuat pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia khususnya pasca pandemi COVID-19.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021