[ad_1]
Baru-baru ini kami berhasil menerbitkan Global Green Sukuk sebanyak 4 kali dengan total penerbitan 3,5 miliar dolar AS yang pada masing-masing penerbitan selalu over subscribe.
Jakarta (ANTARA) –
Bank Indonesia senantiasa mendukung pemerintah untuk meningkatkan investasi termasuk dukungan pembiayaan untuk memulihkan ekonomi pada masa pandemi COVID-19, kata
Gubernur BI Perry Warjiyo.
“Baru-baru ini kami berhasil menerbitkan Global Green Sukuk sebanyak 4 kali dengan total penerbitan 3,5 miliar dolar AS yang pada masing-masing penerbitan selalu over subscribe,” kata Perry saat menyampaikan keynote speech pada The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 secara virtual, Kamis.
Perry mengatakan bahwa Indonesia terus menawarkan proyek-proyek investasi infrastruktur dan potensial dan menjanjikan di tingkat nasional maupun daerah, provinsi hingga kota.
“Kinerja investasi di Indonesia terus menunjukkan indikasi meningkat, tercermin dari membaiknya kinerja berbagai sektor ekonomi manufaktur, pertanian, komunikasi,dan sejumlah sektor yang lain,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani berharap penurunan kasus COVID-19 ungkit investasi
Perry menyampaikan optimisme pemulihan ekonomi harus tetap dijaga untuk mendukung investasi di berbagai daerah. Ekonomi Indonesia berhasil bangkit setelah mengalami kontraksi 2,7 persen pada 2020 dan pada 2021 diharapkan tumbuh 3-4,3 persen. Menurutnya, Indonesia mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan reformasi struktural guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“UU Cipta Kerja adalah bukti komitmen ini, kemudahan berinvestasi di Indonesia, hilirasasi manufaktur, sumber daya alam, integrasi mata rantai pasokan lokal dan global, serta mendorong UMKM. Bahkan Indonesia juga telah membentuk Sovereign Wealth Fund Indonesia Investment Authority,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Perry, akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional juga diperlukan untuk mendorong investasi. Transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh sangat tinggi didukung dengan meningkatnya penerimaan masyarakat untuk belanja secara online. Preferensi masyarakat dalam berbelanja online juga semakin meningkat yang didukung perluasan sarana instrumen pembayaran secara digital.
Baca juga: BI gelontor likuiditas di perbankan Rp129,92 triliun sejak awal 2021
Ia menuturkan nilai transaksi e-commerce dan uang elektronik pada tahun 2021 diperkirakan tumbuh sangat tinggi masing-masing sebesar 48,4 persen dan 35,7 persen. Begitu pula perbankan digital, transaksi-transaksi ekonomi keuangan yang dilayani secara digital oleh perbankan diperkirakan tumbuh 30,1 persen.
Tak hanya itu, kemudahan pembayaran melalui QRIS juga terus mengalami peningkatan. Hingga kini, sebanyak 11,4 juta merchant telah menggunakan QRIS yang tersambung dengan platform digital secara nasional.
“Indonesia selalu memberikan potensi investasi yang besar, mari kita bersatu membangun optimisme mendorong investasi dan pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2021