BERITAMAKASSAR.com — Warganet dibuat heboh dengan penampakan benda mirip kapal karam di dasar lautan Pantai Cbangban, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok. Foto penampakan kapal tersebut kabarnya bersumber dari aplikasi Google Maps.
Foto bangkai kapal di Sukabumi itu viral seusai diunggah netizen di media sosial. Namun, mayoritas komentar netizen tidak memberikan penjelasan terkait gambar tersebut.
Dikutip dari Detik.com, penampakan kapal karam itu terlihat lewat fitur citra satelit Google Maps saat menyorot area Sukabumi. Saat diperbesar, gambar di dasar lautan itu mirip kapal.
Bangkai kapal itu terlihat berada di dasar laut. Adapun wilayah tempat terlihatnya kapal karam itu berada di pesisir Pantai Cibangban, Karang Aji, dan Karang Hawu, satu kawasan di Teluk Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Nelayan Kaget
Gambar kapal tenggelam di perairan Sukabumi itu membuat sejumlah nelayan kaget. “Bentuknya mirip kapal karam. Tapi sampai saat ini baik dari nelayan maupun sepengetahuan saya belum ada laporan baik itu kapal di dasar laut yang karam atau kapal baru yang seperti itu,” terang Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Sukabumi, Ujang SB.
Melihat wujudnya, Ujang berasumsi kapal itu berukuran cukup besar. Namun sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi apapun terkait hal tersebut.
“Kondisinya cukup besar. Kalau memang pernah melintas, pasti ada laporan ke kami dari nelayan. Namun, sampai sejauh ini belum ada,” sambung dia.
Ujang menegaskan tidak mendengar atau melihat langsung soal kapal tenggelam di perairan Sukabumi sepanjang 2020. Menurutnya, kapal yang tenggelam itu kemungkinan peninggalan zaman dulu.
“Kalau dilihat dari konstruksi foto Google-nya cukup gede ya. Gede banget. Mungkin saja kapal tempo dulu. Kapal perang atau kapal niaga gitu,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu nelayan setempat, Dadang Romansyah, 55, mendengar soal kapal karam di Sukabumi pada 1960-1970.
“Lokasi itu kalau ditarik garis lurus dari pesisir sekitar tiga kilometeran. Memang banyak ikan dan sudah diketahui oleh para nelayan. Setahu saya memang kapal karam. Tapi jenisnya masih jadi perdebatan sampai sekarang,” terangnya.