News  

Cek Fakta: Virus Corona Sengaja Dibuat oleh Tiongkok, Simak Faktanya

ILUSTRASI virus corona.*

BeritaMakassar.com – Beredar kabar di media sosial Facebook tentang Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang Tasuku Honjo, peraih penghargaan Nobel yang menyebutkan bahwa Virus Corona atau COVID-19 sengaja dibuat oleh Tiongkok.

Berdasarkan hasil penelurusan Pikiranrakyat-depok.com sebagaimana dikutip dari Antara, kabar terkait Tasuku Honjo sang peraih penghargaan Nobel yang mengatakan bahwa virus corona tidak muncul secara alami melainkan rekayasa buatan Tiongkok merupakan berita hoaks kategori disinformasi.

Berikut ini narasi lengkap terkait berita hoaks tentang Tasuku Honjo dan virus corona yang telah beredar luas di Facebook.

Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media hari ini dengan mengatakan bahwa virus korona itu tidak alami,”

Jika itu alami, itu tidak akan mempengaruhi seluruh dunia seperti ini. Karena, sesuai sifatnya, suhu berbeda di berbagai negara. Jika itu alami, itu akan berdampak buruk hanya pada negara-negara yang memiliki suhu yang sama dengan Cina,”

Sebaliknya, menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun. Padahal kalau itu alami, pasti sudah menyebar di tempat dingin, tetapi mati di tempat panas,”

Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan,”

Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Cina. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan Corona. Tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal,”

Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa Corona tidak alami. Itu bukan datang dari kelelawar. Cina telah membuatnya,”

Jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Cina berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang” tulis narasi tersebut.

Menanggapi narasi tersebut, seorang mahasiswa bernama Alok Kumar yang merupakan mahasiswa bimbingan Tasuku Honjo di Universitas Kyoto, Jepang, Alok Kumar membantah bahwa pernyataan itu telah dikeluarkan oleh dosennya.

Alok Kumar berbicara atas nama Tasuku Honjo dan menyebutkan bahwa seluruh kalimat yang termuat dalam narasi tersebut termasuk informasi bohong dan keliru.

Pernyataan Kumar itu mengacu pada artikel milik newsmeter.in berjudul “Fact Check: Did Japan’s Nobel laureate professor say COVID-19 is man-made virus?”.

Kumar menjelaskan Honjo tidak pernah bekerja di laboratorium Wuhan, Tiongkok. Dia juga tidak pernah menghubungi pihak laboratorium itu. Honjo juga disebut tidak melakukan riset terkait asal dan fungsi virus corona, maupun penelitian lain menyangkut virus tersebut.

“Seluruh konten (di media sosial) itu merupakan rekayasa,” ujar Kumar.

Sementara itu, Tasuku Honju mendapatkan penghargaan Nobel di bidang Kesehatan karena berhasil menemukan terapi kanker dengan menghambat regulasi imun negatif.***

Sumber : https://depok.pikiran-rakyat.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *