Pemerintah pusat terus mengkampanyekan imbauan untuk tidak mudik guna mencegah penularan virus corona.
Langkah pemerintah tersebut merupakan upaya dalam menekan jumlah penularan virus corona di Indonesia yang terus mengalami peningkatan setiap harinya.
Apalagi dalam waktu dekat, memasuki bulan ramadhan sehingga berpotensi akan bertambah banyak warga yang mudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman.
Imbauan-imbauan untuk tidak mudik ternyata tidak hanya digelorakan oleh pemerintah saja.
Namun masyarakat di daerah pun juga melakukan hal yang sama untuk mencegah penularan virus corona bagi warganya.
Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengkampanyekan imbauan tidak mudik.
Salah satunya dilakukan oleh warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini.
Lewat video pendek, warga di Magetan ini ingin warga yang ada di perantauan untuk tidak mudik terlebih dahulu.
Video inipun langsung viral di media sosial.
Video pendek ini memvisualkan seoarang anak bersama istrinya yang mudik dari Jakarta ke rumah tiba-tiba ditolak orangtuanya.
Dalam video pasangan suami istri yang pulang ke Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan bahkan pintu pagarnya ditutup bapaknya.
Pengambilan gambar dari pengambilan gambar dan aksi keempat pemerannya seakan akan kejadian sesungguhnya.
Seorang bapak yang menolak kepulangan anaknya dari Jakarta ke kampung halaman untuk mengunjungi kedua orangtuanya menjelang lebaran.
Penonton hampir terkecoh dan menganggap video itu kejadian sesungguhnya, meski akhirnya terbongkar, video kreatif yang dibuat warga Desa Tegalarum, Magetan itu berisi pesan agar tidak pulang kampung untuk antinsipasi pendemi corona virus disease 2019 atau Covid 19.
Digambaran di video pendek garapan warga desa yang direkam dengam smart phone dengan gambar ala kadarnya itu, jadi menarik, karena akting keempat pemerannya.
Namun yang paling kuat karakter yang dibawakan bapaknya.
Di video itu terlihat, pemeran bapak itu sampai teriak-teriak menolak anak lakinya yang datang dari Jakarta yang merupakan zona merah, bersama istrinya masuk ke rumah.
Bahkan pemeran bapak itu sampai tega menutup pintu pagar rumahnya, karena sang anak mamaksa masuk.
Bapak ini menolak anak dan menantunya pulang demi menolak pandemi Covid 19 di keluarganya.
Saat terjadi perang mulut, datang seorang pria mengendarai motor trail, yang ternyata aparat desa setempat, kemudian mengajak anak dan menantunya itu ke rumah isolasi di kantor desa setempat.
Kedua pendatang itu diwajibkan menjalani isolasi selama 14 hari.
Menurut Yulianto Dwi Purnama, perangkat Desa Tegalarum yang ikut terlibat dalam video itu, video itu ide kreatif dari warga setempat untuk mengajak warga Desa Tegalarum yang bekerja di luar daerah agar tidak pulang kampung atau mudik pada Lebaran ini.
“Itu video imbauan agar untuk sementara waktu jangan mudik dulu ke kampung disaat wabah Covid 19 ini mewabah.
Kalau pun ada yang nekat, harus menjalani masa isolasi di kantor desa selama 14 hari atau di rumah masing-masing,” kata Yulianto Dwi, Senin (20/4/2020).
Menurut dia di Desa Tegalarum kini ada 10 pemudik dari Sidoarjo, Malang, Solo, dan Jakarta yang pulang kampung ke rumah orangtuanya.
“Ke-10 warga pemudik ini setelah dilakukan cek kesehatan oleh bidan desa, mereka akhirnya memilih isolasi mandiri di rumah orangtuanya masing masing,” kata perangkat Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan ini.