News  

Setelah Harimau, Dua Kucing di New York Kedapatan Positif Covid-19

Kucing. © CNN

BeritaMakassar.com – Dua ekor kucing di New York dipastikan positif Covid-19. Kasus ini menjadi yang pertama di Amerika, hewan peliharaan terjangkit virus corona setelah sebelumnya harimau di kebun binatang Bronx.

Kedua kucing yang berasal dari daerah terpisah di negara bagian New York itu mengalami gejala penyakit pernapasan ringan dan diperkirakan akan sembuh sepenuhnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika menduga kuat, kucing-kucing itu tertular virus dari orang-orang di rumah atau lingkungan mereka.

“Hewan dan hewan peliharaan, bisa terinfeksi. (tapi) Tidak ada bukti bahwa virus ditularkan dari hewan peliharaan ke manusia,” kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, seperti dilansir Reuters, Kamis (23/4).

Selain di Amerika, ada beberapa infeksi Covid-19 yang menulari hewan peliharaan di seluruh dunia. Menurut American Veterinary Medical Association, seekor kucing di Hong Kong dinyatakan positif tanpa menunjukkan gejala, sementara seekor kucing di Belgia, pulih sembilan hari setelah sakit akibat virus corona.

Selain itu, lima harimau dan tiga singa di Kebun Binatang Bronx di New York juga dinyatakan positif Covid-19, termasuk satu harimau yang tidak pernah menderita batuk, menurut Wildlife Conservation Society (WCS), LSM yang mengelola kebun binatang.

“Kucing kami terinfeksi oleh orang staf yang tanpa gejala terinfeksi virus atau sebelum orang itu mengalami gejala,” kata WCS, Rabu.

“Kedelapan kucing dalam kondisi baik. Mereka berperilaku normal, makan dengan baik, dan batuk mereka sangat berkurang. “

Tidak satu pun dari macan tutul, cheetah, puma atau serval kebun binatang ini menunjukkan tanda-tanda penyakit, tambahnya.

Pemilik Hewan Tak Perlu Takut

Kota New York adalah pusat penyebaran virus corona di Amerika Serikat, yang seperti kebanyakan dunia mengambil tindakan luar biasa untuk mencegah penyebaran. Tetapi pihak berwenang mengindikasikan pemilik tidak perlu takut dengan hewan peliharaan mereka.

“Tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan memainkan peran dalam menyebarkan virus di Amerika Serikat,” kata CDC dalam sebuah pernyataan.

“Karena itu, tidak ada pembenaran dalam mengambil tindakan terhadap hewan peliharaan yang dapat membahayakan kesejahteraan mereka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah dan bagaimana hewan yang berbeda, termasuk hewan peliharaan, dapat terinfeksi.”

Meski begitu, CDC merekomendasikan agar pemilik tidak membiarkan hewan peliharaan mereka berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah. Kucing harus disimpan di dalam ruangan dan anjing harus berjalan dengan tali, menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari hewan dan manusia lain.

Infeksi pada Hewan adalah Kasus Langka

Berdasarkan laporan yang masuk, CDC mengatakan, kasus infeksi coronavirus pada hewan di seluruh dunia sangat sedikit. Hewan yang tertular memiliki riwayat kontak dengan manusia yang menderita Covid-19. CDC juga tidak merekomendasikan pengujian rutin hewan pada saat ini.

Sementara American Veterinary Medical Association juga mengatakan tidak akan mengubah pedoman dasar untuk pemilik hewan peliharaan dan dokter hewan. Tes terhadap hewan juga harus dilakukan dalam koordinasi dengan pejabat kesehatan masyarakat.

Perusahaan kesehatan hewan yang berbasis di Maine IDEXX Laboratories Inc pada hari Senin meluncurkan tes Covid-19 untuk hewan peliharaan, yang akan tersedia untuk dokter hewan di Amerika minggu ini dan didistribusikan secara internasional setelah itu.

IDEXX mengatakan telah melakukan lebih dari 5.000 tes pada kucing, anjing, dan kuda dengan gejala pernapasan di 17 negara dan tidak menemukan hasil positif, menunjukkan hewan peliharaan “umumnya tetap tidak terinfeksi, kecuali dalam kasus yang jarang dan terisolasi.” Alat tes ini khusus digunakan untuk hewan dan tidak diizinkan digunakan untuk manusia.

Awal bulan ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa kucing dapat terinfeksi dengan virus corona baru tetapi anjing tampaknya tidak rentan, mendorong Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengatakan akan melihat lebih dekat pada penularan virus antara manusia dan hewan peliharaan.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di situs web jurnal Science menemukan bahwa kucing dan musang dapat terinfeksi dengan SARS-CoV-2, istilah ilmiah untuk virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 pada manusia.

Sumber : https://www.merdeka.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *