Pihak kepolisian mengaku telah mengantongi nama-nama sindikat pelaku yang terlibat dalam tindak pembegalan di Cakung, Jakarta Timur.
Pembegalan tersebut dilakukan oleh dua orang pelaku yang merupakan anggota geng dari Bekasi terhadap pejalan kaki.
Aksi kejar-kejaran antara pelaku dan petugas kepolisian tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial.
• Ternyata Anggota Geng dari Bekasi, Dua Pelaku Penodongan di Cakung Awalnya akan Berangkat Tawura
Disebutkan pada saat kejadian, kedua pelaku juga bersama sekitar 20 orang anggota sindikat lain yang saat ini sedang diselidiki oleh petugas.
Pihak kepolisian sudah mendapat nama-nama pelaku dan akan segera melakukan penindakan lebih lanjut.
Dilansir KompasTV, Senin (20/4/2020), Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Arie Ardian menyatakan pihaknya telah berhasil mengidentifikasi para anggota kelompok tersebut.
Kelompok tersebut ternyata telah kerap meresahkan masyarakat karena sering melakukan tawuran dan melakukan perampasan.
“Ini sedang kita dalami, sedang kita periksa pada saat itu siapa saja yang bergabung pada pagi hari itu,” tutur Arie.
“Kita sudah punya nama-nama kelompoknya, dan sedang kita lakukan pengejaran,” imbuhnya.
Sebelumnya, Arie menyatakan bahwa pelaku yang terlibat berjumlah 20 orang.
Mereka tergabung dalam sebuah geng yang saat itu hendak melakukan tawuran.
“Mereka sebetulnya ada sekitar 20 orang dengan menggunakan 10 unit kendaraan motor,” kata Arie.
• Kronologi Aksi Kejar-kejaran Polisi dan Begal di Cakung, Berhenti Setelah Tertembak di Perut
“Jadi mereka ini geng dari Bekasi yang menamakan diri kelompok Original 2862, bergabung dengan anak-anak dari Cakung, mereka mencari lawan untuk melakukan tawuran,” ungkapnya.
Polisi menyatakan bahwa kelompok tersebut telah sering membuat resah masyarakat.
Biasanya, setelah selesai tawuran, para pelaku lantas melakukan tindak kriminal seperti perampasan dan penodongan.
“Tapi memang biasanya setelah melaksanakan tawuran, mereka juga menyasar masyarakat yang biasanya memiliki barang-barang berharga dan melakukan perampasan,” terang Arie.
Saat ditanya mengenai lokasi yang sering menjadi tempat kelompok tersebut beroperasi, Arie menyebukan bahwa mereka melakukan tindak kejahatan secara acak.
Mereka melakukan tindakan kriminal tergantung dari tempat tawuran yang telah disepakati.
“Untuk TKPnya mereka memang random, karena kebiasaan mereka, mereka mencari lawan itu dengan menggunakan Instagram, media sosial,” ujar Arie.
“Nanti ada lawan-lawan geng yang lain, nah mereka janjian di satu tempat, terus melakukan tawuran, setelah melakukan tawuran biasanya kembali mereka mencari korban,” sambungnya.
Arie sempat menuturkan kejadian perkara, di mana saat itu pelaku tersebut melakukan tindak perampasan pada 3 orang korban yang sedang berjalan kaki.
Ketika seorang korban melawan, pelaku menendang korban tersebut sehingga ia jatuh tersungkur.
Pelaku lalu kabur dengan berboncengan menggunakan motor, setelah sempat mengancam korban deNgan senjata tajam.
Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur yang setiap malam rutin melakukan patroli segera melakukan pengejaran setelah mendapatkan laporan.
Aksi kejar-kejaran terjadi, adegan ini sempat terekam dalam tayangan video dan menjadi viral di media sosial.
Arie mengatakan bahwa saat melakukan pengejaran, pihak kepolisian sudah memperingatkan pelaku dan meminta mereka untuk berhenti.
Namun pelaku yang diketahui masih remaja tersebut tidak mau mendengar peringatan polisi dan malah mempercepat laju kendaraannya.
“Polisi mencoba memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan,” ujar Arie.
Karena pelaku tidak mau berhenti, polisi terpaksa melepaskan tembakan yang mengenai perut salah seorang penodong.
“Tersangka malah menambah kecepatan sepeda motornya sehingga polisi melakukan penindakan tegas terukur,” imbuhnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Kronologi Kejadian Penodongan di Cakung
Aksi pengejaran terjadi saat aparat kepolisian berupaya menangkap pelaku begal di daerah Cakung, Jakarta Timur.
Kejar-kejaran menggunakan sepeda motor tersebut sempat terekam melalui kamera video dan viral di media sosial.
Seperti adegan dalam film, aparat kepolisian mengejar pelaku sembari melepaskan sejumlah tembakan agar pelaku segera berhenti.
Dilansir Kompas.com, Senin (20/4/2020), Kasatreskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menjelaskan, pelaku berinisial WD (17) dan MS (18) ditangkap setelah dikejar dan ditembak petugas di Jalan Raya Bekasi.
“Itu curas (pencurian dengan kekerasan) di Cakung, terus dikejar dan ditangkap sama tim Rajawali,” ujar Hery.
Kejadian bermula saat korban yang bernama Syaylendra dan beberapa rekannya sedang berjalan di Jalan Tipar Kampung Baru pada Minggu (19/4/2020) sekitar pukul 03.30 WIB.
Tak disangka-sangka, pelaku yang sudah mengincar korban segera mendekati dan melakukan aksinya.
Salah seorang pelaku berinisial WD merampas ponsel milik korban dan mengancam dengan senjata tajam.
Ia akhirnya kabur dengan rekannya, MS, yang telah menunggu di atas sepeda motornya.
Sementara itu, seperti yang dikutip TribunWow.com, dari Wartakota.com, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Arie Ardian mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tindak kekerasan tersebut sehingga kemudian menurunkan timnya untuk melakukan pengejaran.
“Tim langsung meluncur mengejar pelaku pada pukul 03.30, setelah menerima laporan bahwa adanya tindak kriminalitas di kawasan Jalan Tipar Cakung. Kami kemudian menemukan pelaku lari ke Jalan Raya Bekasi,” jelas Arie.
• Pelaku Begal di Cakung Menyerah setelah Ditembak Polisi, Penangkapan Diwarnai Aksi Kejar-kejaran
Sebanyak 6 orang anggota tim Rajawali terlibat dalam pengejaran dengan menggunakan motor tersebut.
Anggota tim meminta pelaku untuk berhenti namun tidak diidahkan, bahkan setelah polisi melepaskan tembakan peringatan, pelaku malah semakin kencang menggeber motornya.
Aksi kejar-kejaran seperti dalam film laga tersebut terekam dalam tayangan video dan menjadi viral di media sosial.
Pihak kepolisian terpaksa menembak salah seorang pelaku untuk menghentikan aksi mereka tersebut.
“Kami terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku yang dibonceng,” tutur Arie.
Pelaku kemudian berhenti setelah salah seorang diantaranya terkena timah panas di bagian perutnya.
Polisi mengamankan senjata berupa celurit yang digunakan oleh pelaku untuk mengancam korban, serta sejumlah barang bukti lain seperti ponsel milik korban dan tas milik pelaku.
Keduanya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati untuk menjalani perawatan dan pemeriksaan. (TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Polisi Bongkar Identitas Kelompok Begal yang Viral, Kerap Cari Lawan Tawuran dari Instagram