BERITAMAKASSAR.com — Seorang pelajar kelas X SMK diamankan Satpol PP Kota Jember saat akan melayani seorang pelanggan di sekitar Stasiun Jember pada Selasa (14/4/2020) malam.
Saat ditangkap pelajar salah satu SMK di Kota Jember itu berdandan seperti wanita atau menjadi waria.
Kepada petugas Satpol PP, pelajar tersebut mengaku keinginan menjadi waria muncul saat melewati wilayah Stasiun Jember.
Lokasi tersebut sering digunakan untuk berkumpul para waria. Karena keinginan yang cukup besar, ia pun iseng menjadi waria.
Saat ditangkap, pelajar kelas 1 SMK tersebut bersama rekannya sesama waria yang berprofesi sebagai pegawai swasta.
Sang pelajar akan melayani tamu sedang rekannya hendak bertransaksi. Mereka berada di toko dekat Stasiun Jember yang sudah tutup.
Saat akan diamankan, mereka berdua mengaku hanya jalan-jalan. Karena mencurigakan mereka pun dibawa ke kantor Satpol PP untuk diperiksa.
“Melihat penampilan dan gerak gerik mereka, seakan-akan hendak lari, akhirnya kami bawa ke kantor Satpol PP,” tutur dia.
Karena salah satu waria berstatus pelajar dan masih di bawah umur, Satpol PP pun memanggil orangtuanya.
Sang orangtua kaget saat mengetahui anaknya menjadi waria dan melayani pelanggan di jalanan.
“Orangtuanya kaget, akhirnya kami sampaikan kondisi anaknya, bahwa menjajakan diri,” ucap Windo.
Setelah mendapat pembinaan, pelajar tersebut diserahkan pada orangtua dan dipulangkan. “ Waria tersebut baru pertama kali tertangkap oleh Satpol PP,” pungkas dia.
Nyamar jadi siswa SMK, gadaikan motor untuk beli make up
Sementara itu di Ponorogo, SS seorang waria asal Kabupaten Madiun ditangkap polisi karena menggadaikan sepeda motor rental pada Jumat (1/11/2019).
Agar tidak dcurigai, SS menyamar jadi siswa SMK kesehatan. Ia nekat menggadaikan motor yang ia sewa karena butuh uang untuk membeli make up dan membayar utang.
“Setiap harinya pelaku perperawakan sebagai wanita. Terlapor ini menyewa motor selama tiga hari, setelah habis sewa lalu digadaikan,” ujar Kapolsek Ponorogo Kota AKP Haryo Kusbiantoro, saat dihubungi, Sabtu (2/11/2019).
“Alasannya untuk menutup utang-utang dan kebutuhan alat kecantikan. Modusnya dia ini menyamar sebagai wanita dan menyamar sebagai siswa SMK Kesehatan,” ujar Kusbiantoro.
Setelah mendapat laporan dari korban, polisi melacak keberadaan SS. Ia kemudian ditangkap di salah satu hotel di Kota Madiun saat sedang menunggu kliennya. Polisi pun mengamankan barang bukti.
Sedangkan uang Rp 4,5 juga hasil menggadaikan sepeda motor sudah habis untuk beli make up dan membayar utang.