Co-founder Ruangguru, Muhammad Iman Usman bereaksi atas mundurnya sang rekan, Adamas Belva Syah Devara dari jabatan stafsus Presiden Jokowi. Belva Devara mengundurkan diri per 15 April lalu.
Pengunduran diri itu juga diumumkan Belva Devara melalui surat terbukanya di laman Instagram pada Selasa (21/4/2020).
Belva Devara mengaku tak ingin berpolemik soal Ruang Guru, yang terlibat dalam program kartu prakerja.
Kendati demikian, Belva Devara berkeyakinan tak ada masalah dengan kerterlibatan Ruang Guru yang dipimpinnya itu.
Belva Devara menilai, kebijakan tersebut sesuai dengan aturan.
Sikap tegas Belva Devara yang mundur dari stafsus Presiden Jokowi membuat rekannya, Muhammad Iman Usman menceritakan perjuangan lulusan Harvard ini setiap harinya.
Cerita itu diungkap Iman Usman melalui laman Instagramnya.
Iman Usman mengaku, telah lebih enam tahun bekerja bersama Belva Devara sebagai rekan kerja di Ruang Guru.
Sehingga ia kerap menyaksikan langsung sepak terjang dan kepemimpinan Belva Devara.
“Lebih dari cukup untuk bisa menilai kompetensi, nilai hidup, kualitas, & komitmennya untuk melakukan yang terbaik buat bangsa. Tidak melebih-lebihkan, bisa ditanya pada siapapun yang bekerja dgn dia dr dekat, tahu betul kalo Belva selalu kasih 100% u/ apapun yg dia kerjakan,” tulis Iman Usman.
Lebih lanjut, Iman Usman mengaku bahagia ketika mengetahui Belva Devara ditawari untuk bergabung menjadi stafsus Presiden Jokowi.
Hal tersebut dikarenakan Imam merasakan banyak hal keren yang terwujud berkat gagasan Belva Devara.
Meski demikian, Iman Usman juga merasakan kekhawatiran dengan banyak hal atas keputusan Belva Devara menjadi stafsus Presiden Jokowi.
“Salah satunya dengan kesehatannya. Saya bilang sama dia “there is no way you will do this like a part time job!”. Saya tahu, mindsetnya & usahanya Belva, gak akan 50:50 antara Ruang Guru & pemerintah. Tapi pasti akan jadi 200%! 100% Ruang Guru dan 100% Pemerintah.”
Lebih lanjut, Iman Usman menyatakan kurang mengetahui persis apa saja yang dikerjakan Belva Devara selama seharian tersebut.
Ia mengaku hanya berkomunikasi ala kadarnya kepada Belva Devara.
“Jadi saya biasanya cuma tahu ala kadarnya & biasanya juga gak nanya-nanya lebih lanjut. Saya sampe bilang sama dia “Oh! your job is so difficult ya. Orang gak tahu lo ngerjain apa & jadinya gak bisa ngasih credit juga buat apa yg lo kerjain”. But I have known him long & close enough to trust that he’d do good & will always delivers excellence,” jelas Iman Usman.
Iman Usman memaparkan, keputusan Belva Devara untuk mundur jadi stafsus Presiden Jokowi diharapkan merupakan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
Ia bahkan menyatakan, keputusan tersebut telah menjadi jalan Allah SWT agar Belva Devara kembali fokus di Ruang Guru.
Untuk itu, ia mengajak Belva Devara untuk membuat dampak yang lebih luas lagi dengan adanya Ruang Guru.
“Semoga ini keputusan yg terbaik buat Belva & juga buat bangsa & negara saat ini – khususnya di tengah situsi sulit yang sedang kita hadapi bersama ini. Mungkin ini jalannya Allah, supaya Belva bisa 200% di @ruangguru! :p Let’s make a bigger impact at @ruangguru!,” tegas Iman Usman.
Surat terbuka Belva Devara
Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo.
“Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020,” tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).
Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Mengutip keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), Belva menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru.
Sebab, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku dan pemilihan mitra pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
“Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan,” kata dia.
“Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19,” ucap Belva.
Belva pun berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran dirinya. Walau singkat, Belva merasa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden.
“Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan,” kata dia.
“Sehingga di manapun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI,” ucap Belva.
Dalam tulisan itu, Belva juga menjelaskan, ia tidak dapat merespons pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena ingin fokus dalam menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Belva Mundur Stafsus, Iman Usman Ungkap Perjuangan Rekan Kerja 18 Jam Sehari: Mungkin Jalannya Allah