Di masa pandemik virus corona seperti sekarang ini, masyarakat perlu paham informasi untuk dapat tetap menjaga kesehatannya dan keluarga agar terhindar dari virus penyebab Covid-19.
Sumber informasi yang dirujuk pun beragam, mulai dari media massa, situs pemerintah, dokter, bahkan media sosial. Di sinilah bahayanya, dalam media sosial tersebar begitu banyak informasi yang diproduksi oleh banyak orang, namun kadang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Terutama, jika informasi itu berkaitan dengan tips kesehatan dan sebagainya. Salah satu informasi yang belakangan ini muncul adalah penggunaan campuran air mineral dengan cairan antiseptik untuk dijadikan sebagai isian air diffuser atau air humidifier.
Informasi ini seperti diunggah di media sosial akun TikTok @dindasafay. Dalam video singkatnya, dia mempraktikkan pembuatan air humidifer dengan mencampurkan cairan antiseptik merk Dettol dengan air mineral, kemudian mengocoknya hingga tercampur. Setelah itu, dia menuang cairan tersebut ke air diffuser miliknya.
Benarkah tips yang diberikan efektif menghalau virus dan bakteri? atau justru malah bisa membahayakan tubuh? Kandungan berbahaya Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof. dr. Zubairi Djoerban menyebut cairan antiseptik tersebut memiliki kandungan berbahaya apabila tidak dipergunakan dengan semestinya.
“Dettol memiliki 3 bahan utama chloroxylenol, pine oil, dan castor oil, tapi chloroxylenol beracun dan tidak boleh dicerna,” kata Zubairi saat dihubungi Selasa (14/4/2020).
“Jangan kena mata, jangan sampai tertelan,” lanjut dia. Sementara itu, merujuk medicines.ie, Dettol tidak bisa digunakan pada orang yang mengalami eksim dan anak-anak di bawah usia 1 tahun.
Cairan antiseptik ini pun tidak untuk digunakan di sekitar mata, telinga, hidung, atau mulut. Padahal, bila digunakan sebagai isian air diffuser, cairannya bisa menjangkau ke seluruh bagian permukaan yang ada di ruangan tersebut, termasuk permukaan tubuh orang-orang di sekitarnya.
Tidak untuk kulit sensitif Tercantum pula informasi bahwa cairan berwarna kuning ini tidak untuk digunakan di permukaan tubuh yang luas atau kulit sensitif.
Apabila tertelan, cuci mulut dan minumlah banyak air putih atau susu sebagai penetralisir. Jika tidak, maka dapat menyebabkan berbagai gangguan mulai dari erosi faring, edema laring, hipotensi, gagal ginjal, pheumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, bahkan hingga henti jantung. Kemudian, apabila kontak cairan tersebut terjadi pada mata, segeralah bersihkan mata menggunakan air dingin.
Kandungan chloroxylenol yang ada pada cairan antiseptik ini disebutkan bisa menyebabkan hipersensitif, perubahan warna kulit, ruam, iritasi, dan kulit terbakar. Untuk itu, tidak dibenarkan menggunakan cairan antiseptik ini untuk isian air diffuser meskipun dilarutkan dengan air mineral.
Tak ada virus di udara Alasan lain mengapa tips yang disampaikan tidak tepat adalah virus yang tidak ada di udara, namun di permukaan benda yang sering tersentuh.
Hal ini sebagaimana disampaikan dokter spesialis paru dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. dr Reviono, Sp.P(K). “Yang jelas coronavirus itu tidak di udara, lebih banyak di permukaan meja, kursi, pegangan kursi, pegangan pintu, pegangan tangga,” ujarnya saa dihubungi Selasa (14/4/2020).
Untuk itu, selain tidak dianjurkan karena memiliki risiko bagi kesehatan, penggunaan antiseptik sebagai isian air diffuser juga tidak efektif karena virus yang menjadi sasarannya tidak terdapat di udara.