BERITAMAKASSAR.com — Pada Juli 2019, Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,05 persen deflasi lada Juli 2019 lalu dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,50. Data tersebut dikutip dari berita resmi statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel yang rilis pada 1 Agustus 2019 lalu.
Disebutkan pula jika deflasi tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 0,48% dengan nilai IHK sebesar 131,97. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,07% dengan IHK sebesar 144,06.
Ternyata penyebab deflasi adalah karena turunnya harga pada dua kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga konsumen (IHK) pada kelompok bahan makanan (0,73%) dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,27%).
Meski demikian, lima kelompok pengeluaran lainnya ternyata mengalami inflasi. Di antaranya adalah kelompok sandang (1,25%); kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,54%); kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,28%); kelompok kesehatan (0,19%); dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,04%).
Beberapa komoditas penyumbang tertinggi deflasi di Sulsel pada Juli 2019 adalah ikan bandeng, tarif angkutan antarkota, tomat buah, tomat sayur, daging ayam ras, cabai rawit, ikan cakalang, wortel, pepaya, kentang.
Adapun penghitungan inflasi/deflasi Sulsel di bulan Juli 2019 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo.
Penulis : Muhajir MA
Editor : Wardi